Ini Sebab DPK Bank Menengah Tumbuh 2% dan Likuiditas Ketat

Shell dan Total Naikkan Lagi Harga BBM untuk Periode November
November 5, 2018
Perkuat Pengawasan, Ditjen Pajak Kerja Sama dengan Dukcapil
November 5, 2018

Jakarta – Bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 sedang dihadapkan masalah likuiditas ketat. Pasalnya, hingga September 2018, rasio loan to deposit ratio (LDR) menyentuh 94,9%.

Likuiditas yang mengetat ini dikarenakan bank BUKU 3 cukup agresif memberikan pinjaman kepada nasabah. Kredit tumbuh 12,5%. Padahal pada September 2017 kredit hanya tumbuh 7,7%.

“(Ada) pergeseran dana investor dari simpanan perbankan ke pasar obligasi. Kan sewaktu pasar dan harga obligasi termasuk saham anjlok, imbal hasil (yield) obligasi naik,” kata Fauzi kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/10/2018).

Dalam kondisi likuiditas ketat inilah bank BUKU 3 agresif menawarkan deposito berbunga spesial (special rate). Ini adalah deposito perbankan yang menawarkan bunga di atas bunga penjaminan LPS. Artinya, dana tersebut tidak dijamin LPS jika bank bermasalah.

Dalam pantau LPS, bunga deposito spesial rate bank BUKU 3 di atas bunga spesial rate bank BUKU 1 dan 2. Bank BUKU 1 menawarkan bunga deposito special rate 6,9% dan bank BUKU 2 sebesar 6,91%. Adapun bank BUKU 3 menawarkan bunga spesial rate 7,17%.

Untuk mengatasi masalah ini, Fauzi menjelaskan, bank BUKU 3 bisa memilih untuk mengerem pertumbuhan kredit atau menaikkan suku bunga simpanan.

“Kami memperkirakan pertumbuhan DPK 7,2% pada 2018 dan 9% pada 2019,” kata Fauzi.

 

Sumber : CNBC Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published.

WhatsApp WA only