Pemerintah dan DPR Sepakat Ekonomi 2020 Tumbuh 5,5 Persen

Pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui kerangka asumsi makroekonomi untuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Salah satunya yakni pertumbuhan ekonomi tahun depan disepakati pada rentang 5,2 persen 5,5 persen.

Kerangka asumsi ini akan menjadi basis bagi pemerintah dalam menyusun asumsi makroekonomi RAPBN 2020, yang rencananya akan diumumkan di Nota Keuangan 16 Agustus 2019 mendatang.

Kesepakatan itu dicapai pemerintah dan DPR di dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI. Di dalam rapat tersebut, Pimpinan Rapat Melchias Marcus Mekeng menyebut beberapa rentang asumsi makroekonomi yang disetujui kedua belah pihak.

Pertama, pemerintah dan DPR menyetujui pertumbuhan ekonomi 2020 berada dalam rentang 5,2 persen hingga 5,5 persen. Kedua, menetapkan rentang inflasi tahun depan di angka 2 persen hingga 4 persen.

Ketiga, menetapkan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan di rentang 5 persen hingga 5,5 persen. Keempat, juga menentukan rentang nilai tukar di angka Rp14 ribu hingga Rp14.500 per dolar AS.

“Dengan ini pemerintah dan DPR sepakat dengan keputusan tersebut,” ujar Melchias di Gedung DPR, Senin (17/6).

Meski demikian, ternyata dua dari empat asumsi makroekonomi tersebut berubah dibanding rencana awal yang tercantum di dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2020, yakni pertumbuhan ekonomi dan suku bunga SPN tiga bulan. Pada awalnya, pemerintah memasang asumsi pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 persen hingga 5,6 persen dan bunga SPN di angka 5 persen hingga 5,6 persen.

Selain itu, tadinya DPR meminta asumsi pertumbuhan ekonomi di angka 5,2 persen hingga 5,4 persen dengan alasan target pertumbuhan ekonomi pemerintah APBN di tahun-tahun sebelumnya. tidak pernah tercapai. Namun, pemerintah merasa optimistis situasi ekonomi membaik tahun depan, sehingga meminta batas atasnya dinaikkan menjadi 5,5 persen.

“Dan kami juga mengharapkan batas atas pertumbuhan ekonomi di angka 5,5 persen karena Bank Indonesia (BI) juga berharap batas atasnya di angka 5,5 persen,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di lokasi yang sama.

Tak hanya pertumbuhan ekonomi, DPR juga tadinya meminta suku bunga SPN tiga bulan di angka 5 persen hingga 5,3 persen. Hanya saja, Sri Mulyani meminta batas atasnya lebih tinggi lantaran realisasi suku bunga SPN secara tahun kalender sudah di angka 5,8 persen.

“Sama seperti tahun ini, di mana kami awalnya mengharapkan suku bunga SPN tiga bulan sebesar 5,3 persen namun ternyata 5,8 persen. Kalau misalnya realisasinya 0,5 persen poin berbeda, makanya kami berharap angka tahun depan juga bisa lebih realistis,” pungkas Sri Mulyani.

Sumber : CNN Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only