Cegah Emigrasi, Pajak untuk Pekerja Muda Dihapus

Warsawa Pemerintah Polandia menerapkan keringanan pajak yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2019 sehingga dapat memberi manfaat kepada sekitar dua juta pemuda di negara yang memiliki populasi 38 juta. Namun keringanan pajak tersebut hanya diberlakukan untuk karyawan, bukan pengusaha muda. Demikian disampaikan Wakil Menteri Keuangan Polandia Leszek Skiba.

Pemerintah juga berharap langkah itu akan mencegah kaum muda beremigrasi mencari upah yang lebih tinggi.

Kebijakan tersebut langsung dirasakan oleh remaja berusia 19 tahun bernama Franciszek Filipowski. Dia mengatakan baru saja diterima bekerja di sebuah restoran vegetarian di Warsawa, Polandia, dan berkat langkah pemerintah baru tersebut, dirinya tidak perlu lagi membayar pajak.

“Partai yang berkuasa saat ini telah membatalkan penerapan pajak kepada mereka yang berusia di bawah 26 tahun. Dengan begitu, mereka tampak simpatik tehadap para pemilih muda,” ujar Filipowski yang baru pertama kali diterima kerja, kepada AFP, Selasa (6/8),seraya menganjurkan agar kebijakan itu bisa menjadi langkah politik yang diperhitungkan menjelang pemilihan umum (pemilu) Oktober 2019.

Skiba sendiri berharap undang-undang ini akan mendorong kaum muda untuk segera bergabung dengan pasar tenaga kerja, mengingat jumlah pekerja yang semakin sedikit.

Dengan penerapan undang-undang pajak baru maka sekarang tenaga kerja berusia di bawah 26 tahun bakal mendapat gaji yang lebih besar, karena perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan karyawan tidak perlu lagi harus menahan 18% dari gaji untuk diserahkan kepada otoritas pajak.

“Mustahil untuk memprediksi semuanya. Tetapi kami berpikir bahwa setiap anak muda yang berdebat apakah akan tinggal atau bekerja di luar negeri akan melihat bahwa kesenjangan antara gaji bersih mereka di sini dan di luar negeri semakin berkurang, dan itu akan memotivasi mereka untuk tinggal di Polandia. Selain itu, beberapa dari mereka yang sudah berada di Eropa Barat – seperti di Jerman, Inggris, Prancis atau Irlandia – akan melihat adanya alasan untuk mempertimbangkan pulang ke kampung halaman,” jelas Skiba.

Skiba menambahkan, negara dapat melihat sekitar 2,5 miliar zloty (580 juta euro, US$ 650 juta) lebih sedikit dalam pendapatan, di mana setengahnya akan masuk ke kas pemerintah dan setengahnya ke pemerintah daerah.

Pemuda lain yang diwawancarai AFP, Jan Piotrowski (23 tahun) mengaku skeptis dengan seluruh inisiatif pemerintah tersebut.

“Gagasan itu muncul tepat sebelum pemilihan Uni Eropa, jadi ada unsur populisme. Saya tidak berharap menerima rejeki nomplok. Lebih banyak sesuatu di sepanjang tambahan 100 hingga 200 zloty (23-46 euro, US$ 26-52) per bulan,” kata Piotrowski, yang sebelumnya bekerja di perdagangan dan di bank, dan sekarang mencari pekerjaan di sektor logistik.

Tercatat, karyawan membayar sekitar 24% dari gaji kotor mereka untuk berkontribusi jaminan sosial di Polandia dan pengusaha sekitar 18%. Namun para pengusaha-lah yang akan mendapat manfaat paling besar dari program ini.

Sumber : investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only