Gedung Putih Bantah Akan Lakukan Pemangkasan Pajak

WASHINGTON – Di saat belum adanya kejelasan ujung perang dagang yang bisa memicu resesi, Gedung Putih membantah laporan sejumlah media yang melaporkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berencana memangkas pajak penghasilan pribadi untuk memitigasi perlambatan ekonomi.

Gedung Putih menegaskan tidak ada rencana pemangkasan tarif pajak atas gaji (payroll tax). “Pemangkasan tarif pajak penghasilan bukanlah sesuatu yang sedang dipertimbangkan saat ini,” demikian pernyataan juru bicara Gedung Putih, Selasa (20/8).

Pernyataan Gedung Putih itu didukung dari Senat. Melalui Michael Zona, juru bicara Ketua Komite Keuangan Senat, Chuck Grassley, ditegaskan hingga saat ini belum ada diskusi mengenai kemungkinan pemangkasan tarif jenis pajak tersebut dengan otoritas. “Pada titik ini, tampaknya [informasi rencana tersebut] merupakan keinginan dari Partai Demokrat, bukan kenyataan ekonomi sebenarnya,” kata Zona.

Kabar pengurangan tarif itu mencuat setelah The Washington Post dan New York Times melaporkan Trump berencana memangkas pajak penghasilan pribadi untuk memitigasi perlambatan ekonomi.

Akibat bantahan itu, Bursa Efek AS terpeleset ke jalur merah pada pembukaan perdagangan, Selasa. Indeks Down Jones Industrial Average (Dow Jones) dibuka melemah 0,1 persen (26,3 poin). Indeks Nasdaq tertekan 0,3 persen (23,91 poin) ke 7.978,57, sedangkan indeks S&P 500 melemah 0,46 persen atau 13,47 poin ke 2.910,19.

Padahal pada perdagangan Senin (19/8) waktu setempat, bursa saham AS ditutup dengan posisi menguat, melanjutkan rebound (pembalikan ke atas) yang dibukukan pada akhir pekan lalu.

Resesi Masih Kecil

Sebelumnya, Presiden Trump dan para pejabat Gedung Putih menepis kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi AS bakal goyah. Mereka menilai potensi resesi masih kecil meskipun pasar obligasi global bergejolak, dan menegaskan perang dagang antara AS dan Tiongkok tidak mengganggu perekonomian AS.

“Kami melakukannya dengan sangat baik, konsumen kami kaya, saya memberikan potongan pajak yang luar biasa, dan mereka mendapat banyak uang,” kata Trump, Minggu (18/8). Namun, dalam hal perundingan perdagangan dengan Tiongkok, Trump tampak kurang optimistis dibandingkan para pembantunya. “Saya belum siap untuk membuat kesepakatan,” ujarnya merujuk kesiapan Beijing dalam membuat kesepakatan.

Trump mengisyaratkan, Gedung Putih ingin melihat Beijing menyelesaikan masalah protes yang sedang berlangsung di Hong Kong terlebih dahulu, sebelum membuat kesepakatan. “Saya pikir itu akan sangat baik untuk kesepakatan perdagangan,” kata dia.

Sumber : Koran Jakarta

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only