Jakarta, Pemerintah terus mengawasi jumlah utang yang terus bertambah. Total utang pemerintah per Agustus 2019 tercatat sebesar Rp 4.680,19 triliun. Dibandingkan Juli mengalami kenaikan sekitar Rp 77,19 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, pihaknya terus memantau peningkatan utang oleh pemerintah. Apalagi proyeksi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalami kenaikan dari sebelumnya 1,84% direvisi menjadi 1,93% untuk 2019.
“Makanya defisitnya lihat dulu saja, kita pantau terus. Pokoknya kan kemarin kita sudah 1,84% sudah melebar 1,93% (proyeksi defisit APBN),” kata dia di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Pihaknya pun bakal mengantisipasi bila nantinya defisit APBN melebar, di mana salah satu opsi untuk menutup itu adalah dengan utang.
“Kata ibu (Menteri Keuangan) tadi 1,93% (proyeksi defisit APBN), kita masih pakai skenario itu. Kalau ada tambahan lagi kita pokoknya standby, sudah ada langkah-langkahnya,” jelas dia.
Untuk menjaga utang agar tidak membengkak, dalam mengatasi defisit APBN, menurutnya sudah ada semacam fiscal buffer atau penyangga fiskal, di mana itu bisa digunakan dalam kondisi tertentu.
“Pokoknya kalau soal defisit nanti kita lihat, kita kan sementara kan kita langkah buffer-nya sudah ada,” tambahnya.
Sumber : detik.com
Leave a Reply