Sri Mulyani Isyaratkan Berat Kejar Target PPh 2019

Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengisyaratkan berat untuk mengejar target pertumbuhan Pajak Penghasilan (PPh) seperti tertuang dalam APBN 2020 sebesar 13,6 persen. Sebab, ia melihat masih ada kemungkinan perlambatan ekonomi berdampak pada penerimaan pajak tahun depan.

Menurut dia, perlambatan ekonomi sudah berimbas ke penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di tahun ini. Buktinya, perolehan laba dunia usaha keok. Jika laba semakin turun, maka PPh badan yang disetor juga akan semakin seret.

Hingga Agustus 2019, penerimaan PPh tercatat Rp494,21 triliun atau hanya tumbuh 3,08 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Padahal, pertumbuhan PPh di tahun lalu bisa menyentuh 16,08 persen.

“Kondisi ekonomi global yang berimbas ke dalam negeri akan menjadi tantangan bagi kami untuk mengelolanya. Ini (target penerimaan PPh) adalah target yang menantang, apalagi ekonominya mengalami tekanan,” jelasnya, Selasa (25/9).

Meski demikian, ia menganggap target tersebut merupakan titik yang seimbang. Sebab, meski target PPh naik dua digit, namun pemerintah juga memberikan insentif dari segi PPh agar dunia usaha tetap mau melakukan ekspansi.

Insentif PPh itu terdiri dari insentif penurunan Penghasilan Kena Pajak (PKP) jumbo bagi perusahaan yang mengadakan pendidikan vokasi dan riset dan teknologi masing-masing sebesar 200 persen dan 300 persen, pengurangan PPh badan (tax holiday) untuk nilai investasi di bawah Rp500 miliar, dan pengurangan PPh badan melalui investment allowance.

Dengan upaya tersebut, Sri Mulyani beranggapan bahwa dunia usaha tak perlu takut dengan angka target PPh di tahun depan.

“Kami tetap mencari harmoni bahwa kami harus bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa harus mengorbankan penerimaan pajak. Kami akan terus lakukan reform dari kepatuhan, pelayanan, serta memanfaatkan Authomatic Exchange of Information (AEoI),” terang dia.

Di dalam APBN 2020, pemerintah menargetkan penerimaan PPh sebesar Rp929,9 triliun atau naik Rp111,3 triliun dibanding proyeksi tahun ini sebesar Rp818,6 triliun. PPh tersebut menyumbang 49,84 persen terhadap penerimaan perpajakan 2020 sebesar Rp1.865,7 triliun.

Sumber : cnnindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only