Menko Perekonomian Janji Selesaikan “Omnibus Law”

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan di akhir masa jabatan pihaknya mengejar untuk menyelesaikan penyederhanaan Undang- Undang perizinan dan investasi melalui Omnibus Law untuk mendorong Produk Domestik Bruto (PDB).

Dengan melambatnya petumbuhan ekonomi dunia, Darmin mengatakan bahwa pihaknya sedang memikirkan kemudahan perizinan investasi dan pajak untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia. “Kita sedang memikirkan penyederhanaan lebih lanjut dari perizinan melalui omnibus law. Itu kalau pun di pemerintahan ini tidak selesai omnibus law, tapi minimal bahannya sudah selesai, sehingga pemerintahan mendatang bisa menyelesaikannya,” ujar Darmin, Jakarta, Rabu(9/10).

Darmin mengatakan bahwa peranan ekspor impor yang tidak terlalu besar terhadap PDB Indonesia. Maka perlu adanya Omnibus law untuk dapat menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri demi menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

“Kita negara yang peranan ekspor impornya tidak terlalu tinggi terhadap PDB. Artinya, pengaruh dari perdagangan global pasti ada, tapi tidak sebanyak seperti malaysia, apalagi ke singapura, singapura pertumbuannya sudah nol,” ujarnya.

Meskipun tidak berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia Darmin memgatakan bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Karena negara tujuan utama ekspor kita itu adalah amerika dan china. Apalagi china dia pertumbuhannya turunnya banyak,” ujarnya.

Tekanan Eksternal

Dalam kondisi ekonomi dunia yang melemah Darmin yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di level 5 persen. Hal ini dilihat dari konsumsi rumah tangga yang memiliki peranan besar dalam PDB sebesar 55 persen.

“Karena kan kita lebih banyak tergantung demand di dalam negeri daripada eksport. Jadi jangan dicampur aduk, dunia sedang payah jangan dianggap kita juga payah,” ujarnya. Selain berpangku terhadap konsumsi rumah tangga, ekspor impor dalam enam bulan terakhir melemah.

Sumber : Koran-Jakarta.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only