Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pesimistis target realisasi penerimaan pajak pada tahun ini bisa tercapai. Hal itu dirasakan ketika dirinya melakukan kunjungan kerja ke kantor wilayah pajak yang ada di Malang.
Menteri Sri Mulyani menceritakan, para petugas di sana terlihat murung ketika dirinya menanyakan bagaimana kondisi perpajakan di wilayahnya. Bahkan, para petugas tersebut terlihat lesu dan tidak percaya diri atas pencapaian penerimaan.
“Tadi saja saya baru pulang dari Malang, kita bicara dengan seluruh kanwil saya di sana bagaimana penerimaan pajak, muka mereka lesu semua,” katanya dalam diskusi publik bertajuk ‘Dampak Tokopedia terhadap Perekonomian Indonesia’ di Djakarta Theater, Kamis (10/10).
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak sampai Agustus 2019 sebesar hanya mencapai Rp920,15 triliun. Jumlah itu baru mencapai 51,51 persen dari target Rp1.618,1 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
Di mana dari jumlah penerimaan perpajakan sebesar Rp920,15 triliun tersebut, khusus untuk pajak saja mencapai Rp801,16 triliun. Di mana, jumlah itu terdiri dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) mencapai Rp494,21 triliun, tumbuh 3,08 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara pajak penghasilan terutama PPh migas masih menjadi sumber utama penerimaan pajak dengan kontribusi Rp454,78 triliun,
Kemudian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) juga terkontraksi -6,36 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp287,01 triliun. Sedangkan, PBB dan Pajak lainnya tercatat sebesar Rp18,94 triliun atau tumbuh 52,41 persen.
Di sisi lain, penerimaan selain dari pajak, seperti kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp119 triliun atau tumbuh 10,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut, terdiri dari bea masuk sebesar Rp23,83 triliun, cukai sebesar Rp93,12 triliun dan bea keluar Rp2,05 triliun.
Sumber : Merdeka.com
Leave a Reply