Sentimen Brexit Buat Harga Emas Dunia dan Antam Beda Arah

Jakarta, Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berada di posisi Rp758 ribu per gram pada Kamis (17/10). Posisi itu naik Rp6.000 atau 0,8 persen dari Rp752 ribu per gram pada Rabu (16/10). Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp6.000 atau 0,9 persen dari semula Rp673 ribu menjadi Rp679 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp403,5 ribu, 2 gram Rp1,46 juta, 3 gram Rp2,17 juta, 5 gram Rp3,61 juta, 10 gram Rp7,15 juta, 25 gram Rp17,78 juta, dan 50 gram Rp35,48 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,9 juta, 250 gram Rp177 juta, 500 gram Rp353,8 juta, dan 1 kilogram Rp711,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.491,7 per troy ons atau melemah 0,15 persen. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot melemah 0,11 persen ke US$1.488,48 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan harga emas di pasar internasional masih cenderung melemah pada hari ini. Proyeksinya, harga emas bergerak di rentang US$1.480 per troy ons sampai US$1.498 per troy ons.

Pelemahan terjadi karena sinyal positif tercapainya kesepakatan dari proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britania Exit/Brexit). “Ini mendorong harga emas lebih rendah ke kisaran US$1.478 per troy ons,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kendati begitu, ia melihat peluang penguatan harga emas sejatinya ada. Sebab, rilis data penjualan ritel Amerika Serikat untuk bulan September di luar dugaan pasar.

Pertumbuhan sektor ritel Negeri Paman Sam terkontraksi ke minus 0,3 persen pada bulan lalu. Padahal, ekspektasi pasar masih positif di kisaran 0,6 persen.

Hal ini, sambungnya, akan membuat pasar mulai berpikir ada pelambatan ekonomi di AS. Lebih lanjut, sentimen ini bisa memicu ekspektasi pemangkasan tingkat bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve pada akhir tahun.

“Ini berpotensi melemahkan dolar AS dan mendorong kenaikan harga emas ke arah US$1.490 per troy ons,” pungkasnya.

Sumber : cnnindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only