Menristek: Sektor Digital Bagus, tapi Industri Tidak Kalah Penting

JAKARTA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ( Menristek Dikti) Bambang Brodjonegoro mengingatkan bahwa sektor industri tak boleh ditinggalkan meskipun berkembang sektor digital.

Menurutnya sektor industri juga harus diperhatikan agar Indonesia kuat dari sisi produk dalam negeri sehingga tidak melulu impor.

“Sektor digital itu baru, bagus tapi sektor Industri tidak kalah penting,” ucap Bambang saat berada di acara Inagurasi University of Washington Alumni Indonesia di Grand Hyatt Jakarta Kamis (31/10/2019).

Bambang menjelaskan, sinergi antara e-commerce dengan industri itu sangat erat. Karena saat ini, rata-rata barang yang beredar di platform e-commerce merupakan barang impor.

Sementara ia menginginkan kedepannya barang buatan dalam negeri bisa terjual dan banyak beredar di e-commerce.

Sebagai contoh, Bambang menjelaskan keadaan Indonesia dan Korea Selatan cukup mirip pada tahun 1950-an. Namun Korea Selatan bisa lebih maju saat ini.

“Korea Selatan, sekarang punya berbagai macem perusahaan teknologi seperti Samsung, LG, Daewoo dan banyak lagi, itu mobil mereka juga punya Hyundai, tapi kenapa Indonesia ketinggalan?,” kata Bambang

Menurut Bambang, Korea Selatan bisa maju seperti sekarang karena sektor industri dalam negeri mereka sangat kuat. Sehingga mereka bisa berkembang sangat pesat, walaupun sektor digital mereka juga cukup berkembang.

Bambang mengatakan, bila Industri dalam negeri bisa dikembangkan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih dari 5 persen.

“Kita bisa tumbuh lebih dari 5 persen kalau UMKM, UKM dan industri kita dikembangkan,”

Saat ini menurut Bambang Indonesia telalu banyak di sektor Food and Beverage dan fast moving goods sehingga harus ada variasi.

Selain bisa menekan impor, diharapkan dengan majunya sektor industri. Indonesia juga bisa memajukan ekspor.

Sebagai informasi, pada kuartal II-2019, kontribusi sektor Industri Pengolahan non-migas terhadap PDB Indonesia merupakan penyumbang terbesar dan disusul oleh pertanian dan perdagangan.

Sumber : Kompas.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only