Di Business Forum AS, Pemerintah Jamin Kemudahan Usaha bagi Investor

JAKARTA, Pemerintah optimistis akan pertumbuhan investasi di Indonesia. Pasalnya, perizinan usaha akan dibuat lebih mudah sehingga investor bisa cepat merealisasikan bisnisnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), perizinan usaha Kementerian dan Lembaga (K/L), termasuk insentif pajak akan sepenuhnya ditangani lembaganya. Hal ini diharapkan bisa mempercepat realisasi investasi.

“Terdapat sekitar Rp700 triliun investasi (baik PMA maupun PMDN) yang siap dieksekusi dan rencana investasi senilai hampir Rp1.000 triliun yang siap masuk ke Indonesia,” kata Bahlil dalam Business Forum on Trade, Tourism, and Investment in Indonesia di New York, Amerika Serikat (AS), yang dikutip, Selasa (19/11/2019).

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar yang turut dalam gelaran acara tersebut menuturkan, di tengah perang dagang antara Amerika dengan China, Indonesia dapat menjadi alternatif sumber produk dan tujuan investasi bagi AS. Untuk itu, di bawah koordinasi KBRI Washington DC, Indonesia telah mengidentifikasi sejumlah produk utama untuk ditingkatkan perdagangannya dalam waktu dekat mencakup tekstil, produk karet, alas kaki, mesin elektronik, dan furniture.

Sementara itu, beberapa produk potensial seperti produk kimia, mainan anak, dan kertas, serta produk strategis seperti mesin, produk plastik, dan suku cadang kendaraan membutuhkan investasi untuk ditingkatkan daya saing serta produksinya. “Indonesia menargetkan peningkatan total perdagangan dengan AS sebesar dua kali lipat dalam lima tahun,” ujarnya.  

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan, AS dan Indonesia merupakan dua mitra dagang yang komplementer. Dengan demikian hubungan dagang keduanya bersifat saling melengkapi satu sama lain. “(Jadi) bukan kompetitor. Nilai total perdagangan tercatat 29 milar dolar AS tahun lalu,” ujarnya.

Dia juga mengutarakan kebijakan perdagangan yang mencakup peningkatan ekspor melalui integrasi ke dalam rantai nilai global, penyederhanaan prosedur, efisiensi logistik, serta diplomasi ekonomi dan pengembangan pasar.

Kegiatan Business Forum on Trade Tourism, and Investment di Hotel Intercontinental Times Square, New York, Amerika Serikat ini dibuka oleh Konsul Jenderal RI Arifi Saiman yang menekankan pada tindak lanjut kegiatan berupa pengiriman misi investasi AS ke Indonesia tahun depan. Business Forum ini merupakan Kerjasama KJRI New York dengan Indonesian Investment Promotion Center, Bank Indonesia New York, BRI New York, BNI New York, Bank Mandiri Cayman Islands dan Indonesian Trade Promotion Center Chicago, serta didukung oleh American Indonesian Chamber of Commerce dan menghadirkan lebih dari 150 investor dan pebisnis AS yang tertarik untuk melakukan bisnis di Indonesia. 

Indonesia dan AS membukukan peningkatan nilai perdagangan dalam tiga tahun terakhir, dari 25,2 miliar dolar AS (2016) menjadi 29 miliar dolar AS (2018). Dalam lima tahun terakhir, AS juga tercatat sebagai sumber investasi asing terbesar kedelapan di Indonesia dengan nilai realisasi investasi 6,6 miliar dolar AS, belum termasuk sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) dan keuangan.

Sumber : inews.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only