Kado Akhir Tahun

Dua pekan terakhir menjelang penutupan tahun 2019, kabar baik datang juga dari bursa saham. Perdagangan ekuitas yang sempat lesu, kembali ramai dengan mengalirnya dana asing. Selama lima hari yang berakhir pada Kamis (19/12), nilai bersih investor asing mencapai Rp 4,04 triliun. Maraknya aksi beli tercermin juga dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG yang melemah 2, 95% dari posisi awal tahun, alias year-to-date (ytd), pada akhir November lalu, kini sudah pindah ke jalur penguatan. Sejumlah saham big caps pun kembali terangkat, bahkan mencetak rekor harga tertingginya di pekan ini. Ambil contoh, saham Bank Centrak Asia (BBCA), saham Barito Pasific (BRPT), dan saham Chandra Asia Tbk (TPIA).
Namun jika melihat kondisi ekonomi baik didalam maupun diluar negeri, rasanya tidak tepat menggunakan hasil perdagangan selama sepekan terakhir sebagai pertanda cerahnya prospek bursa saham di tahun depan. Penguatan IHSG yang terjadi belakangan ini lebih tepat dianggap sebagai kecenderungan yang lazim terjadi di akhir tahun. Inilah masa belanja terakhir para pengelola dana juga investor kelas kakap. Tujuannya, apalagi kalau bukan mengejar gain sebelum tutup buku.
Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi prospek bursa ditahun mendatang nyaris tidak mengalami perubahan. Ambil contoh, faktor ekstenal, yang saat ini di dominasi oleh hubngan dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Selain penandatangan fase pertama kesepakatan dagang yang dijadwalkan pada Januari mendatang, tidak ada tanda-tanda hubungan AS-China akan kian hangat. Malah, bisa jadi perundingan kedua negara akan kembali molor. Pemerintah China yang pernah diberitakan meragukan kredibilitas kepemimpinan Trump dalam mengambil kebijakan, sangat mungkin akan mengulur proses negosiasi hingga terpilihnya presiden baru AS, akhir tahun depan.
Sedangkan kondisi ekonomi dalam negeri kita, yang merujuk keanggaran negara, tidak juga banyak berubah. Penerimaan pajak yang kembali meleset dari target bisa menyebabkan kesemimbangan primer dan anggaran kembali defisit. Kendati prospek jangka panjang masih belum berubah, berarti investor di bursa kehilangan peluang sama sekali mencari cuan . apa yang terjadi selama dua pekan ini merupakan buktinya. Yang penting, investor jangan ketinggalan momentum memetik cuan.


Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only