Waspada, Aktivitas Dunia Usaha Super Lesu

Bank Indonesia mencatat saldo bersih tertimbang kuartal IV-2019 turun dalam menjadi 7,79%

JAKARTA. Momentum Hari Raya Natal dan tahun baru belum mampu mendongkrak aktivitas usaha di kurtal IV tahun lalu, justru terlihat mengalami perlambatan.

Belum lama ini, Bank Indonesia merilis hasil survey penjualan eceran. Hasilnya, Indeks Penjualan Riil Desember 2019 tercatat turun sekitar 0,2% year on year (yoy). Penurunan ini terjadi setelah IPR November tumbuh melambat sebesar 1,3% yoy dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang masih tumbuh 3,6% yoy.

Selain itu, kondisi manufaktur dalam negeri juga masih lesu. IHS Markit mencatat, rerata Purchasing Manager’s Index (PMII) Manufaktur Indonesia kuartal keempat tahun lalu yang sebesar 48,5, merupakan capaian kuartalan terendah sejak tahun 2015.

Dua hal tersebut semakin memperkuat lesunya kegiatan dunia usaha di penghujung tahun 2019. Sebab, hasil survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal IV-2019 hanya 7,79%. Angka ini lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya sebesar 13,39%.

Menurut BI, melambatnya kegiatan usaha lantaran kontraksi di sejumlah sektor. Di antaranya, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT-2,03%. SBT sektor pertambangan dan penggalian juga turun -1,25%.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Senin (13/1), BI menyebut penurunan di sektor pertanian terjadi pada subsektor tanaman bahan makanan. Kemarau panjang dan rendahnya curah hujan di awal musim tanam kuartal IV-2019 jadi penyebabnya.

Sementara sektor usaha yang mencatatkan ekspansi di antaranya, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan dengan SBT 3,01%; sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan SBT 2,76%; sektor jasa-jasa degan SBT 2,51% serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,06%.

BI memperkirakan kegiatan dunia usaha akan kembali naik kuartal pertama 2020. Hasil survey mencatat, SBT periode Januari Maret 2020 sebesar 10,70%.

Responden optimis peningkatan akan terjadi pada seluruh sektor ekonomi, seperti sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan; pertanian, perkebunan, perternakan, kehutanan, dan perikanan; serta industri pengolahan.

Pola musiman

Ekonom Samuel Aet Manajemen Lana Soelistianingsih menilai menurunnya kegiatan dunia usaha di penghujung tahun merupakan pola musiman. Catatan BI, penurunan ini terjadi sejak tahun 2016. “SKDU kuartal IV-2019 lebih tinggi dari 2018. Akhir tahun 2019 sebesar 7,79% dan akhir tahun 2018 sebesar 6,19% sehingga ada peningkatan,” kata Lana kepada KONTAN.

Lana optimis ekonomi kuartal keempat tumbuh 5,04%. Kenaikan ini lebih baik ketimbang kuartal III-2019 yang sebesar 5,02%.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani memperkirakan, kegiatan dunia usaha pada kuartal pertama tahun ini belum signifikan. Menurutnya, dunia usaha akan bergerak di kuartal II sejalan dengan puasa dan lebaran.

Sumber : KONTAN, Selasa 14 Januari 2020 halaman 2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only