HT Usulkan Strategi Kejar Pajak Digital Asing

JAKARTA, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mempunyai usulan jitu agar pemasukan negara bertambah dari pendapatan pajak digital asing seperti dari Netflix, Youtube, hingga Facebook.

Usulan yang disampaikan di depan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada momen Manager Forum XLIII MNC Group diharapkan dapat membantu upaya pemerintah yang tengah gencar mengincar pajak perusahaan digital asing dari berbagai sektor yang beroperasi di Indonesia.

“Kalau boleh usul, any digital apps yang memperoleh bisnis atau aktivitas di Indonesia, dan mereka adalah asing, booking-nya harus dilakukan di Indonesia,” ujar Hary Tanoe, saat berbicara dalam acara bertajuk Proyeksi Ekonomi dan Kebijakan Utama Ekonomi untuk Mencapai Sasaran Tahun 2020 & Corporate Business Update di iNews Tower, Jakarta, kemarin.

Menurut Hary, transaksi yang dilakukan perusahaan digital hendaknya dapat dilakukan di dalam negeri. Dengan demikian, perusahaan yang tidak berkantor di Indonesia, tetapi memiliki aktivitas yang menghasilkan nilai ekonomi di dalam negeri, harus membayar pajak atas pendapatan yang telah dihasilkan.

Langkah ini sekaligus akan memudahkan pemerintah dalam melihat dan mengatur pertumbuhan perusahaan asing tersebut di Tanah Air. “Kalau booking-nya di Indonesia, mau tidak mau nanti mudah pajaknya, kalaupun masuk negativelist nanti kepemilikannya, dan sebagainya, jadi akan transparan dan pemerintah akan bisa melihat perspektifnya itu luas sehingga mengaturnya akan lebih mudah,” katanya.

Hary kemudian mengingatkan, aplikasi digital yang dimiliki asing telah masuk di berbagai sektor, mulai dari media, transportasi, hingga sektor keuangan.

Airlangga Hartarto mengatakan, pajak perusahaan digital seperti Netflix, Facebook, dan lainnya akan diatur di dalam omnibus law. “Di dalam omnibus law, pajak perusahaan seperti FB, Netflix, dan yang lain kalau capture iklan di Indonesia, maka dia akan menjadi subjek pajak di Indonesia,” ujarnya.

Airlangga menandaskan, aturan yang ada di omnibus law akan membuat perusahaan-perusahaan digital dikenai pajak, meskipun tidak memiliki kantor cabang di Indonesia. “Jadi, tidak perlu badan usaha itu berkedudukan atau punya kantor di Indonesia, tetapi begitu mereka beroperasi Indonesia, pemerintah bisa subjek kepada pajak, tentu kedepan kita juga mendorong data center di Indonesia,” kata Airlangga.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini kemudian menuturkan, peraturan pemerintah terkait persoalan tersebut sudah keluar, walaupun dari segi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada sedikit hambatan.

“Tetapi, ini akan kita dorong data center terkait dengan transaksi atau booking akan kita dorong di Indonesia. Terima kasih masukannya,” balasnya.

Optimisme PertumbuhanEkonomi 6%

Dalam Manager Forum XLIII MNC Group tersebut, Airlangga menyampaikan optimisme pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target 6% dalam empat tahun ke depan. Menurut dia, target tersebut bisa dicapai jika investasi di dalam negeri bisa terus digenjot. “Optimisme di perlukan untuk pengembangan ekonomi kedepan. Pertumbuhan masih 5% dan Bapak Presiden punya aspirasi pertumbuhan 6% pada 2020-2024. Tingkat investasi harus bertambah, jadi drivernya pertumbuhan,” ujar Airlangga.

Mantan menteri perindustrian itu pun memaparkan empat kebijakan yang diharapkan mampu meningkatkan investasi di Indonesia. Pertama, financial leasing dari Bank Indonesia(BI). “BI sudah 7 kali menurunkan tingkat suku bunga. Jadi, dari sisi monetary policy sudah baik dengan tingkat bunga yang rendah,” katanya.

Kedua, kebijakan fiskal dengan memberikan berbagai insentif untuk dunia usaha seperti tax holiday dan super deduction tax. “Pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan untuk dunia usaha dalam bentuk super deduction tax ataupun tax holiday,” tuturnya.

Ketiga, penyusunan omnibus law perpajakan dan cipta lapangan kerja. Keempat terkait sustainability. “Tentu yang menjadi harapan dari global, yaitu sustainability. Itu akan menjadi tantangan bagi kita semua,” katanya.

Menurut Airlangga, pertumbuhan investasi pada 2019 sudah cukup baik sehingga membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Karenanya, tahun ini pemerintah menargetkan investasi yang masuk ke Indonesia bisa mencapai Rp800 triliun. “Pemerintah mendorong iklim investasi, kita lihat dari peningkatan daya saing ekonomi dan ease of doing business,” tambahnya.

Melihat strategi dan program yang dicanangkan pemerintah tersebut, Hary yakin target pertumbuhan ekonomi 6% bisa terwujud. “Sangat luar biasa Pak Airlangga sebagai menko ekonomi, programnya sangat bagus. Kalau implementasinya konsisten, saya rasa tidak mustahil pertumbuhan ekonomi bisa 6% atau lebih,” kata Hary.

Dalam pandangannya, latar belakang Airlangga sebagai pengusaha menjadi nilai tambah tersendiri. “Saya juga ikut optimistis. Apalagi, background beliau pengusaha, jadi secara naluri juga beda ya, lebih praktis dan lebih realistis,” ungkap Hary.

Tahun Determinasi MNC Group

Pada kesempatan sama Hary mencanangkan tahun 2020 ini sebagai the year of determination. Untuk itu, MNC akan membangun kultur determinasi. Kultur dimana organisasi akan terus berusaha sampai bisa mencapai tujuan. “Misalnya, satu organisasi punya target, punya business model, tidak akan berhenti diusahakan sebelum goal tercapai,” ucapnya.

Determinasi, lanjut Hary, akan menciptakan passion atau keinginan yang luar biasa yang harus tercapai. Passion akan menghasilkan komitmen. Komitmen menciptakan konsistensi, pantang menyerah dan fighting spirit yang tinggi dan konsistensi akan menghasilkan disiplin. “Kalau orang disiplin, pasti rajin,” kata pria yang telah mengajar di lebih dari 200 perguruan tinggi se-Indonesia tersebut.

Pria yang menjabat sebagai ketua umum Federasi Futsal Indonesia, ketua umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat dan ketua umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI) itu mengatakan kultur determinasi harus dimiliki, tidak hanya untuk membangun organisasi, tapi juga pribadi yang ingin berhasil. “The future depends on what wedo today,” ungkapnya.

Hary mencontohkan determinasi RCTI+ yang kedepan akan menjadi portal yang bisa digunakan untuk menonton tayangan, mendengarkan radio, membaca dan ada user generated content. Semuanya bisa ditemukan dalam satu aplikasi: RCTI+.

Dia menekankan untuk menuju keberhasilan semua harus diawali dengan membangun business model yang benar. Bisa secara visi maupun strategi. Kalau hal tersebut sudah berjalan dengan benar, baru kemudian dieksekusi dengan kualitas dan kecepatan. “Kalau fondasinya salah, mau kita kerja keras seperti apa pun tidak akan pernah sampai ke tujuan. Jadi, itu harus benar dulu baru kemudian kita kerjakan dengan baik. Istilah saya itu, ada determinasi. Kultur determinasi ini akan kita bangun di MNC Group,” ucap Hary.

Ke depan, sektor digital akandi kembangkan di sektor bisnis inti dari MNC Group. “MNC Group tentu tetap fokus pada bisnis media, financial services, dan lifestyle property,” tutur Hary.

Di streaming Hary menyebutkan ada RCTI+, Vision+. Dibidang financial services ada e-money, e-wallet. “Jadi, sejalan dengan visi Pak Jokowi, bagaimana kita, anak-anak bangsa ini, bisa membangun industri 4.0 sendiri, bukan tergantung dari luar negeri,” katanya.

Kontribusi MNC Group pada perekonomian Indonesia diantaranya membuka lapangan pekerjaan baru setiap tahunnya, seiring dengan semakin pesatnya perkembangan perusahaan. Selain itu, ada transfer teknologi dari luar yang bisa diterapkan dalam negeri sehingga bisa membuat yang lain juga bisa ikut belajar dan tentunya pajak dari perseroan untuk membangun negara.

Airlangga Hartarto mengungkapkan rasa kagumnya dengan kegiatan Manager Forum MNC Group. Dia pun berharap MNC Group bisa menginspirasi kelompok-kelompok usaha yang lain. “Saya sangat impressed dengan kegiatan manager forum yang sudah ke-43. Berarti rutin dilakukan dan pesertanya juga luar biasa, apalagi kelompok ini sudah banyak kegiatannya dan media group ini sudah masuk juga ketransformasi digital, properti, dan yang lain,” ungkapnya.

Sumber : Harian Bisnis Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only