Bebas Pajak Di Surga Wisata

JAKARTA, Pemerintah mengambil langkah konkret untuk menjaga tingkat kunjungan wisata ke sejumlah destinasi utama dengan memberikan insentif bebas pajak hotel dan restoran.

Sebanyak 10 destinasi wisata utama ditetapkan untuk menerima insentif pembebasan pajak hotel dan restoran selama 6 bulan ke depan sebagai ‘pemanis’ guna menarik tingkat kunjungan pascamerebaknya virus corona (COVID-19) di Wuhan, China.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pajak hotel dan restoran merupakan sumber utama pendapatan asli daerah (PAD).

Sebagai ganti dari sumber PAD itu, pemerintah pusat mengalokasikan dana hibah kepada pemerintah daerah yang terkena imbas dari kebijakan pembebasan pajak hotel dan restoran tersebut.

“Besarnya sebanyak Rp3,3 triliun,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Ind rawati menyatakan bahwa 10 destinasi pariwisaa tersebut terdiri dari 33 kabupaten dan kota. Pemerintah pusat, katanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp147 miliar dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) fisik pariwisata.

“Di dalam APBN juga akan ada Rp 147 miliar DAK fi sik pariwisata yang saat ini belum mampu digunakan daerah, nantinya dikonversi menjadi hibah ke daerah sehingga daerah bisa memacu pariwisatanya,” katanya.

Dengan demikian, kata Menteri Keuangan, kebijakan itu dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global dan juga dampak wabah COVID-19.

Secara total pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp10,3 triliun untuk memberikan insentif yang dapat mendongkrak sektor konsumsi, investasi, dan pariwasata.

Seluruh tambahan anggaran tersebut berasal dari pos cadangan yang memang sifatnya untuk membiayai sesuatu yang tidak terencana.

“Apakah untuk bencana atau merespons kondisi yang terjadi seperti saat ini,” katanya.

Selain itu sejumlah insentif berupa diskon tiket hingga potongan harga pelayanan jasa penumpang pesawat udara dan avtur juga diberikan, sehingga berpotensi memotong tarif tiket pesawat domestik hingga 50%.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pemerintah pada awalnya memberikan subsidi untuk tiket pesawat ke 10 destinasi wisata domestik. Namun tambahan diskon dari PT Pertamina (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero) membuat potongan tiket kepada konsumen dapat mencapai 50%.

“Kami akan bahas, diharapkan mulai 1 Maret ini,” katanya usai rapat terbatas soal dampak COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia.

DISKON AVTUR

Dalam kaitan itu, Airlangga menambahkan Angkasa Pura memberikan diskon sebesar 20% selama 3 bulan untuk 10 destinasi wisata domestik. Nilai dari potongan harga ini sekitar Rp265,6 miliar. Adapun Pertamina memberikan insentif berupa diskon avtur. Potongan harga bahan bakar ini senilai Rp265,5 miliar. “Dan ini juga berlaku selama 3 bulan.”

Hal ini diperinci kembali oleh Sri Mulyani yang mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran Rp433,9 miliar untuk memberikan diskon 30% tersebut.

“Kami berharap ini akan bisa menstimulasi daerah pariwisata serta kegiatan ekonomi masyarakat,” katanya.

Adapun diskon 30% itu berlaku untuk 25% dari kapasitas penumpang per penerbangan. Diskon ini bersifat on top , yaitu maskapai dapat memberikan diskon tambahan di luar insentif dari pemerintah.

Dalam kaitan itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti sejumlah rencana pemerintah.

“Untuk full service [maskapai] itu 45% dari harga tiket. Misal Rp1 juta mendapat diskon Rp450.000. Kemudian medium class sekitar 48%, kemudian terakhir no frill atau LCC sekitar 51%.”

Semua upaya itu seperti dijelaskan Menkeu Sri Mulyani untuk memberikan stimulus terhadap per satuan wisatawan yang bisa dibawa ke dalam negeri untuk maskapai penerbangan, biro perjalanan wisata, kegiatan promosi bersama, tourist representative , dan untuk influencer.

Segenap program tersebut tergabung dalam paket kebijakan pemerintah untuk memitigasi dampak dari wabah COVID-19 yang telah menyengat dunia.

Dukungan juga disampaikan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso yang berjanji memberikan insentif kepada industri keuangan untuk meminimalisasi dampak wabah COVID-19.

Namun dia belum dapat memberikan rincian mengenai stimulus yang dimaksud. Yang jelas, lanjutnya, kebijakan dari otoritas akan memberikan ruang bagi sektor riil dan keuangan untuk menyerap dampak COVID-19.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa harga baja impor terkena dampak virus COVID-19. Sementara waktu baja yang dipasok dari China tak lagi dikenakan harga berdasarkan perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement antara China dan negara-negara Asean.

Sumber : Harian Bisnis Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only