Dibentuk Unit Khusus Pajak untuk Menangani Krisis Virus Corona

Melakukan “semua tindakan yang diperlukan” adalah diskusi yang terus berubah. Di ranah pajak, fokusnya adalah bagaimana menjaga likuiditas perusahaan. Membantu wajib pajak mempertahankan sejumlah uang tunai dan aliran kas selama masa gejolak ekonomi ini sangat penting dan beberapa langkah terkait virus Corona diharapkan mencapai tujuan tersebut.

Terkait dengan “semua tindakan yang diperlukan, berlahan mulai bermunculan suatu Unit Khusus Pajak untuk menangani masalah pajak terkait virus Corona. Misalnya, HM Revenue & Customs (HMRC) atau Kantor Pajaknya UK telah memiliki hotline telepon khusus untuk wajib pajak yang bergerak di bidang wiraswasta dan badan yang meminta berbagai bentuk keringanan.

Menurut pemerintah, tergantung pada kasus, HMRC terbuka untuk membatalkan penalti dan bunga, mengimplementasikan perjanjian angsuran, atau bahkan menangguhkan proses penagihan utang. Ini merupakan langkah yang cukup berat untuk HMRC, yang selama beberapa tahun terakhir, dikritik atas hotline-nya yang kekurangan staf. Namun, saat ini HMRC mengalokasikan sumber daya yang cukup besar ke saluran bantuan ini, yang akan dikelola oleh 2.000 staf.

Tidak ketinggalan, Australia juga mendirikan suatu Unit Khusus Pajak, yaitu Coronavirus Business Liaison Unit di Kementerian Keuangan (Treasury) untuk mengatasi masalah wajib pajak badan. Menurut pemerintah, Unit Khusus Pajak tersebut mulai beroperasi pada 16 Maret 2020 dan akan menjangkau berbagai kelompok bisnis.

Unit Khusus Pajak tersebut juga menawarkan bantuan untuk terjun langsung ke lapangan. Sebagai bagian dari paket stimulus pemerintah, Australian Taxation Office (ATO) atau Kantor Pajaknya Australia akan membuat semacam Kantor sementara untuk membantu usaha kecil di wilayah Cairns, tujuan pantai populer yang mengalami penurunan tajam dalam industri pariwisata.

Berita ini disadur dari tulisan yang dibuat oleh Nana Ama Sarfo di Tax Notes pada Minggu (22/03/2020).

Melakukan “semua tindakan yang diperlukan” adalah diskusi yang terus berubah. Di ranah pajak, fokusnya adalah bagaimana menjaga likuiditas perusahaan. Membantu wajib pajak mempertahankan sejumlah uang tunai dan aliran kas selama masa gejolak ekonomi ini sangat penting dan beberapa langkah terkait virus Corona diharapkan mencapai tujuan tersebut.

Terkait dengan “semua tindakan yang diperlukan, berlahan mulai bermunculan suatu Unit Khusus Pajak untuk menangani masalah pajak terkait virus Corona. Misalnya, HM Revenue & Customs (HMRC) atau Kantor Pajaknya UK telah memiliki hotline telepon khusus untuk wajib pajak yang bergerak di bidang wiraswasta dan badan yang meminta berbagai bentuk keringanan.

Menurut pemerintah, tergantung pada kasus, HMRC terbuka untuk membatalkan penalti dan bunga, mengimplementasikan perjanjian angsuran, atau bahkan menangguhkan proses penagihan utang. Ini merupakan langkah yang cukup berat untuk HMRC, yang selama beberapa tahun terakhir, dikritik atas hotline-nya yang kekurangan staf. Namun, saat ini HMRC mengalokasikan sumber daya yang cukup besar ke saluran bantuan ini, yang akan dikelola oleh 2.000 staf.

Tidak ketinggalan, Australia juga mendirikan suatu Unit Khusus Pajak, yaitu Coronavirus Business Liaison Unit di Kementerian Keuangan (Treasury) untuk mengatasi masalah wajib pajak badan. Menurut pemerintah, Unit Khusus Pajak tersebut mulai beroperasi pada 16 Maret 2020 dan akan menjangkau berbagai kelompok bisnis.

Unit Khusus Pajak tersebut juga menawarkan bantuan untuk terjun langsung ke lapangan. Sebagai bagian dari paket stimulus pemerintah, Australian Taxation Office (ATO) atau Kantor Pajaknya Australia akan membuat semacam Kantor sementara untuk membantu usaha kecil di wilayah Cairns, tujuan pantai populer yang mengalami penurunan tajam dalam industri pariwisata.

Sumber : Ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only