Pertemukan pemilik brand dengan penyedia jasa iklan dalam platform Ads Mall

JAKARTA. Guna optimalisasi informasi tentang barang dan jasa yang dihasilkan produsen ke konsumen dalam sebuah kegiatan bisnis dibutuhkan advertising, yang di era serba digital menjadi hal yang sangat penting dilakukan.

Salah satu advertising yang bisa dilakukan adalah penggunaan iklan baik tradisional maupun digital yang bisa membantu pemasaran secara cepat dan terukur.

Namun tak dipungkiri terkadang pelaksanaan di lapangan, masih ada beberapa hambatan saat pemasangan iklan yang ditemui pemegang brand maupun advertising agency.

Misalnya proses panjang dan rumit, teknologi yang lama, pajak yang tinggi, biaya iklan yang mahal, sulitnya mengetahui laporan, dan lokasi iklan yang statis.

Menanggapi permasalahan tersebut Chief Executive Officer PT Kirbat Baru Indonesia, Yohanes Rocky merintis platform Ads Mall yaitu aplikasi advertising berbasis E-Commerce dan resmi meluncur pada Februari lalu.

Di bawah bendera PT Kirbat Baru Indonesia, Ads Mall kini sudah miliki partner atau penyedia jasa iklan sekitar 700 akun yang terdiri dari agency advertising, media, bahkan influencer.

Keseluruhan partner Ads Mall memiliki total 4.000 item produk media iklan seperti billboard, sosial media, portal berita, televisi, radio, koran, tabloid, dan lainnya.

“Kami sudah jalan sejak tahun lalu antara bulan September atau Oktober sebenarnya, tapi masih tahap semi online, resmi full online tahun ini,” kata Yohanes kepada Kontan.co.id, Minggu (22/3).

Saat ini sudah ada 500 pengguna yang teregister. Ads Mall tersedia di Android dan rencananya dua bulan lagi akan meluncur di iOS.

Yohanes menerangkan keunggulan Ads Mall selain lebih praktis dimana brand dapat memilih langsung vendor jasa iklan mereka sesuai kebutuhan juga unggul dalam transparansi harga.

Selain itu klien akan dapatkan manfaat seperti pelacakan efektivitas periklanan, proses mudah dan praktis, laporan real time, pengelolaan secara online, dan laporan yang komprehensif.

“Di Ads Mall harga lebih transparan. Tampilan seperti e-commerce biasa ada kategori mau iklan indoor atau outdoor medianya apa, lalu akan muncul vendor dan tinggal pilih. Partner atau vendor baru akan bisa cairkan uang setelah klien konfirmasi iklan sesuai order. Jadi aman, nggak akan ada fake vendor,” imbuhnya.

Ads Mall memiliki beragam media placement dengan kategori dari Indoor, Outdoor Static, Outdoor Mobile, Digital Media, dan Media Massa.

Dengan media iklan statis, antara lain bandara, mal, stasiun kereta, terminal bus, bioskop, gedung, jalan, jembatan penyeberangan, kantor polisi, gerbang tol, kereta, bus, minitrans, pesawat, motor, truk, billboard, sosial media, portal berita, televisi, radio, koran, tabloid, dan majalah.

Meski baru seumur jagung, klien dan partner Ads Mall saat ini telah ada diberbagai kota di Indonesia dan di beberapa negara lain seperti China, Korea, Singapura, dan Malaysia.

Ads Mall disebut Yohanes menerapkan sistem B2B, di mana ada success fee mulai dari 5%-20% tergantung kesepakatan dengan vendor.

Bulan ini sudah ada 15 hingga 20 klien yang manfaatkan Ads Mall. Diakui Yohanes secara kuantitas memang jumlah klien belum banyak namun secara nominal disebutnya cukup tinggi.

“Tahun ini Ads Mall, ekspansi kita buka ke seluruh Indonesia dan negara ASEAN. Kami juga ingin perbanyak wadah iklan, jadi setiap tahun ada perubahan media iklan, dulunya tv koran sekarang ke sosial media bahkan ada iklan bill in di dalam sinetron,” ungkap Yohanes.

Adapun Ads Mall menargetkan dapat menambah partner atau vendor hingga 5.000 partner di tahun ini. Sedangkan klien Yohanes menargetkan Ads Mall mampu capai 200 klien.

“Kendala tentu masih di edukasi pasar, pasar terbiasa dengan agency, kami ingin ubah ke digital memang perlu waktu kalau masalah edukasi bahwa order iklan bisa by online. Nah buat capai target kami promo tentu dan langsung temui klien buat edukasi soal adanya Ada Mall ini,” terangnya.

Tahun lalu Yohanes menyebut untuk revenue dari Ads Mall ada di angka Rp 10 miliar. Hal tersebut lantaran masih berjalan semi online. Maka tahun ini dengan status full online, Yohanes berharap revenue dapat meningkat hingga Rp 100 miliar atau 10 kali lipat dari tahun lalu.

Sumber : Kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only