Menko Luhut: Utang Penanganan Covid-19 Indonesia Masih Paling Rendah

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan penarikan utang untuk penanganan Virus Corona Indonesia masih paling rendah dibandingkan dengan negara-negara di dunia. Meski demikian, dia mengakui penarikan utang membuat gap terhadap GDP membengkak hingga 6,2 persen.

“Kalau kita bicara utang, utang kita sudah dihitung jadi banyak kemarin, memang ini jadi 6,2 persen gap to GDP kita dan itu kita termasuk paling rendah dibandingkan dengan negara lain,” ujar Menko Luhut dalam diskusi online di Jakarta, Selasa (2/6).

Menko Luhut membandingkan Indonesia dengan Singapura. Negara tetangga tersebut mengalami pelebaran defisit hingga 100 persen. Begitu pula dengan Amerika dan Jepang yang harus menarik utang besar menjaga agar rakyat dan perekonomian tidak terpengaruh besar oleh penyebaran Virus Corona.

“Singapura itu 100 persen terhadap GDP nya. Tambah lagi Amerika Serikat itu kita tidak tahu berapa lagi, memang besar. Jepang tidak kita tahu lagi,” jelasnya.

Dia menambahkan, pemerintah sangat berhati-hati dalam melakukan penarikan utang. Mantan Menteri Politik Hukum dan Keamanan tersebut memastikan utang dialokasikan untuk hal produktif.

“Jadi kalau ada yang merasa ini silakan diskusi. Saya tentara, saya mengerti juga, saya banyak belajar dari anak anak muda. Jadi jangan dibodohin rakyat kita, utang besar. Kita utang produktif. Itu saja,” tandasnya.

Sumber : Merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only