Menkeu: Penerimaan Pajak Membaik

JAKARTA, – Perekonomian nasional tahun ini masih bisa tumbuh 0,5-0,9% dan berpeluang pulih dengan pola ‘V’ (V-shape) atau menukik tajam dalam tempo singkat, namun kemudian melejit kembali secara cepat.

Kunci pemulihan ekonomi domestic terletak pada kemampuan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan mencegah gelombang kedua (second wave) pandemi.

Selain itu, pemerintah harus all out mengoptimalkan penyaluran stimulus fiskal dan menggenjot belanja di kementerian dan lembaga (K/L).

Penanganan Covid yang efektif akan menjadi titik balik pemulihan ekonomi seiring meningkatnya keyakinan para pengusaha dan investor untuk memulai bisnis dan investasi.

Sebaliknya, jika pandemic meluas dan jumlah korban terus bertambah, pemulihan ekonomi bisa buyar. Karena itu, demi mencegah gelombang kedua corona, pemerintah harus berani melakukan penegakan hukum (law enforcement) terhadap masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Pelonggaran Pembatasan Sosisal Berskala Besar (PSBB) juga mesti dilakukan secara cermat dan hati-hati.

Hal itu diungkapkan ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Fadhil Hasan, Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Ryan Kiryanto, peneliti Indef Enny Sri Hartati, dan peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. Mereka dihubungi Investor Daily secara terpisah di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi nasional masuk zona positif pada kuartal III dan kuartal IV-2020 seiring pelonggaran PSBB.

“Pertumbuhan ekonomi kuartal III berpotensi minus 1% hingga 1,2% (positif), sedangkan kuartal IV-2020 berkisar 1,6% hingga 3,2%,” tutur Menkeu di Jakarta, pekan lalu.

Menkeu optimistis pertumbuhan PDB membaik pada kuartal III dan IV. Hal itu tercermin pada indikator penerimaan perpajakan pada Juni yang mulai berbalik positif atau kontraksinya menurun pada beberapa jenis penerimaan pajak.

“Anda lihat kan penerimaan pajak membaik? Pada Juni memang negatif, tapi nggak sedalam Mei. Jadi, sudah ada pembelokan lebih positif,” tutur dia.

Sri Mulyani menegaskan, perbaikan ekonomi ke depan sangat bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Kecuali dari sisi penerimaan pajak, menurut Sri Mulyani, aktivitas ekonomi yang membaik ditunjukkan oleh penjualan semen pada Juni yang mulai positif. Menkeu menambahkan, pada kuartal II, PDB diperkirakan minus 3,5% hingga minus 5,1%. Alhasil, selama semester I-2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan minus 1,1% sampai minus 0,4%.

Struktur dan pertumbuhan PDB berdasarkan lapangan usaha
Dalam prognosis atau outlook semester II-2020, Menkeu mengestimasikan PDB membaik dengan pertumbuhan 0,3% hingga 2,2%. Stimulus bansos akan mendorong konsumsi masyarakat pada semester II-2020. Sejalan dengan itu, konsumsi pemerintah bakal meningkat seiring tingginya realisasi belanja pemerintah pusat dan daerah.

“Investasi pada semester II juga diperkirakan tumbuh moderat akibat membaiknya keyakinan investor. Namun, perdagangan internasional diperkirakan masih mengalami kontraksi akibat rendahnya permintaan global,” kata Menkeu.

Sumber : Investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only