JAKARTA – Harga minyak naik dan mengakhiri bulan lebih tinggi pada akhir Juli 2020. Kenaikan harga diuntungkan penurunan produksi minyak AS pada bulan Mei.
Minyak mentah Brent naik 24 sen atau 0,7% ke level USD43,18 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 35 sen, atau 0,88% menjadi USD40,27 per barel, setelah turun 3,3% pada sesi sebelumnya.
“Setelah hari yang buruk untuk minyak dengan pendapatan yang mengerikan, kami mulai melihat dampaknya dalam barel. Ini menunjukkan bahwa kita akan melihat pasar lebih ketat di masa depan, dan jika ekonomi berbalik, kita akan mengalami kesulitan memenuhi permintaan,” kata Analis Price Futures Phil Flynn, dilansir dari CNBC, Sabtu (1/8/2020.
Brent berada di jalur kenaikan keempat dan minyak mentah AS menuju sepertiga karena keduanya naik setelah anjlok saat pandemi virus corona pada April.
Adapun kenaikan harga karena produksi minyak mentah AS anjlok pada Mei. Administrasi Informasi Energi AS mencatat stok minyak berkurang 2 juta barel per hari menjadi 10 juta barel per hari.
Sementara itu, dolar memperpanjang penurunan dan berada di jalur penurunan bulanan terbesar dalam satu dekade setelah perekonomian turun hingga 32,9% pada kuartal II-2020. Investor biasanya menggunakan komoditas dalam denominasi dolar sebagai safe havens ketika mata uang melemah.
“Stimulus global dan dolar yang lemah akan terus mendukung harga minyak, karena secara historis minyak dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi,” kata Kepala Eksekutif Konsultan Oilytics Keshav Lohiya.
Sumber : Okezone.com
Leave a Reply