Anies: UMKM Sektor Paling Rentan Terdampak Covid-19

Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap pandemi virus corona (covid-19) turut berdampak ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurut dia, sejak pandemi berlangsung, setidaknya UMKM mengalami penurunan omzet hingga 70 persen.

“UMKM merupakan sektor paling rentan dan terdampak pandemi covid-19. UMKM mengalami banyak kerugian, baik itu secara materiil ataupun immateriil,” kata Anies dalam unggahannya di akun Instagram, @aniesbaswedan, Rabu (26/8).

Anies mengatakan, sejak wabah virus corona melanda Ibu Kota, sebagian besar usaha di mal atau pusat perbelanjaan ditutup. Selain itu, berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), per 11 April sebanyak 272.333 pekerja dirumahkan dan 50.891 orang kehilangan pekerjaan.

Anies sebelumnya juga mengatakan, penyebaran wabah virus corona di Ibu Kota telah melemahkan ekonomi Jakarta. Selama ini pendapatan utama Jakarta berasal dari pajak.

Ketika virus corona mewabah, kegiatan ekonomi yang diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan pajak, menurun. Akibatnya, pendapatan DKI Jakarta pada 2020 yang ditargetkan bisa mencapai Rp82,1 triliun bakalan tak tercapai.

“Kami mengalami kontraksi hingga hampir 53 persen. Jadi anggaran kami tinggal 47 persen dari semula,” kata Anies beberapa waktu lalu.

Sektor UMKM yang terdampak pandemi juga menjadi salah satu perhatian pemerintah pusat. Presiden Joko Widodo awal bulan ini menyebut, salah satu yang perlu didorong adalah bantuan untuk pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Berdasarkan data yang ia terima per tanggal 22 Jui lalu, realisasi anggaran stimulus mendorong geliat UMKM di tengah pandemi baru sekitar 25 persen dari alokasi Rp123,46 triliun. Sementara program penangan covid-19 dan PEN secara keseluruhan baru mencapai 19 persen.

“Stimulus penanganan covid-19 masih belum optimal dan kecepatannya masih kurang. Data terakhir yang saya terima tanggal 22 Juli, dari stimulus penanganan covid-19 sebesar Rp695 triliun, yang terealisasi baru Rp136 triliun artinya baru 19 persen,” ujar Jokowi.

Untuk sektor UMKM, program yang dirancang pemerintah sendiri sebenarnya cukup lengkap mulai dari subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi kredit, belanja imbal jasa penjaminan (IJP), insentif berupa pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) Final UMKM sebesar 0,5 persen.

Terakhir, pemerintah menyiapkan pembiayaan investasi kepada koperasi melalui Lembaga Pembiayaan dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB KUMKM) sebesar Rp1 triliun.

Dari total tersebut, dana yang telah disalurkan LPDB adalah sebesar Rp381 miliar. Anggaran ini disiapkan untuk menjaga likuiditas koperasi dalam ekspansi kredit modal kerja kepada pelaku UMKM.

Sumber: cnnindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only