Penerimaan Pajak Masih Bisa Tambah

JAKARTA. Daya tahan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020 makin melemah, seiring dengan penerimaan pajak yang loyo. Kondisi ini membuat pemerintah memangkas anggaran belanja ketimbang menambah utang baru agar defisit akhir tahun di 6,34% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Berdasarkan realisasi APBN sampai akhir Juli 2020, pendapatan negara mencapai Rp 922,24 triliun atau mengalami pertumbuhan negatif 12,37% year on year (yoy). Sementara, realisasi belanja negara sebesar Rp 1.252,41 triliun, tumbuh 1,3% yoy. Dus, realisasi defisit APBN 2020 jadi 2,01% terhadap PDB.

Adapun, penerimaan pajak dalam tujuh bulan pertama di awal tahun ini sebesar Rp 601,91 triliun, kontraksi 14,67% secara tahunan. Pencapaian itu setara 50,21% dari target Rp 1.198,82 triliun.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makro Ekonomi Masyita Crystallin bilang, penerimaan negara susut seiring dengan kontraksi ekonomi dan berbagai insentif yang diberikan. Ini terlihat dari kontraksi pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak lainnya secara tahunan.

Hanya dari sisi komponen PPh yakni PPh Orang Pribadi, PPh Pasal 23 yang tumbuh positif. Sayangnya total realisasi Januari-Juli 2020 untuk kedua pos pajak penghasilan itu cuma Rp 33,39 triliun atau setara 5,54% dari realisasi keseluruhan penerimaan pajak.

Meskipun demikian, penerimaan pajak masih bisa pulih di sisa akhir tahun ini. Kontraksi 2020 diharapkan bisa berbalik arah ke zona postif di kurtak III-2020 dengan berbagai stimulus dan mulai dibukanya ekonomi dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Penerimaan negara berkolerasi positif dengan kondisi ekonom, karenanya pembalikan arah perekonomian diparuh kedua 2020 akan memberikan dampak yang lebih baik terhadap penerimaan perpajakan,” katanya, Minggu (30,8).

Masyita optimistis, di awal kuartal III-2020 beberapa indikator ekonomi sudah mulai membaik. Purchasing Manufacturing Index (PMI) Indonesia sudah meningkat, meski masih dalam zona kontraksi, ke 46.9. Kondisi pasar keuangan global pun menunjukkan perbaikan dengan menurunnya volatilitas dan menurunnta yield global. Survey konsumen pun membaik di Juli.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ubaidi Socheh Hamidi bilang otoritas fiskal belum menentukan skenario pangkas belanja atau tambah utang, saat kondisi penerimaan pajak lesu sampai bulan lalu.

Yang pasti pemerintah akan terus berupaya mengoptimalkan penerimaan dan belanja di program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sumber: Harian Kontan


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only