JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang terjadi selama 10 bulan di tahun 2020 memukul penerimaan asli daerah (PAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemprov DKI Jakarta menyampaikan realisasi pajak daerah DKI Jakarta tahun 2020 turun 19,18% dibandingkan dengan 2020.
“Realisasi pajak 2020 mencapai Rp 31,92 triliun,” kata Humas Bapenda DKI Jakarta, Herlina Ayu, Senin (4/1). Sebagai pembanding realisasi pajak daerah tahun 2020 ini jauh menurun bila dibandingkan dengan realisasi 2019 lalu yang mencatat penerimaan Rp 39,5 triliun.
Kendati demikian, realisasi penerimaan pajak daerah di provinsi DKI Jakarta tahun 2020 tak terlalu jauh dari target yang sudah ditetapkan Pemprov DKI Jakarta pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2020 sebesar Rp 32,5 triliun atau 98,21%.
Dari 13 jenis pajak daerah yang dihimpun Pemprov DKI Jakarta, sebanyak 12 jenis pajak mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya ada hanya pajak rokok yang mencetak peningkatan dari tahun sebelumnya.
Penerimaan pajak yang berasal dari konsumsi dan aktivitas ekonomi seperti pajak hotel, restoran, pajak hiburan, pajak reklame, dan pajak parkir semuanya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan, pajak yang bersifat rutin seperti Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bumi dan Bangunan penurunannya kurang dari 10%.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pencapaian penerimaan pajak daerah DKI Jakarta berbanding lurus dengan kondisi ekonomi di Ibu Kota sepanjang 2020 lalu.
“Pandemi Covid-19 jelas mempengaruhi dunia usaha dan masyarakat sehingga konsumsi dan aktivitas bisnis menjadi terganggu dan imbasnya pajak dan retribusi di Jakarta menurun. Kondisi ini kemungkinan akan berlanjut di 2021,” kata dia.
Sumber: Harian Kontan, Selasa 05 Jan 2021 hal 14
WA only
Leave a Reply