Invetasi Luar Jawa Akan Digenjot

JAKARTA. Pemerintah akan memeratakan investasi di Indonesia, tak hanya bertumpu di Pulau Jawa, melainkan merata hingga Luar Jawa. Tujuannya agar tercipta lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, tahun ini investasi di Luar Jawa sebesar Rp 417,4 triliun, setara 50,5% dari total realisasi investasi Rp 836,2 triliun. Sementara, investasi di Jawa senilai Rp 408,8 triliun atau sama dengan 49,5% dari keseluruhan investasi.

Porsi investasi di Luar Jawa ini tercatat terus naik. Tahun 2019, kontribusinya hanya 43,6% dari total realisasi. Setahun kemudian, investasi di Luar Jawa naik 4,2%.

BKPM menyiapkan strategi agar sebaran investasi di Luar Jawa semakin mendominasi. Deputi Deregulasi Penanaman Modal BKPM Yu;liot menjelaskan, ada empat strategi untuk memperbaiki iklim investasi luar jawa.

Pertama, sejalan dengan masifnya rencana pembangunan infrastruktur pada tahun ini. Yuliot bilang ini menjadi salah satu syarat awal investor masuk dalam sebuah wilayah. Terutama, dengan pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan meningkatnya aksesibilitas jalan.

Kedua, memberikan pemanis kepada investor berupa insenif fiskal seperti tax allowance yakni berupa potongan pajak penghasilan (PPh) badan di bidang dan daerah-daerah tertentu.

Ketiga, pendekatan investor untuk merealisasikan daftar positif dan prioritas investasi (DPI) dengan potensi di masing-masing daerah di luar jawa. Keempat, implementasi Peraturan Pemerintah (PP) terkait kemudahan mendirikan usaha di daerah yang merupakan turunan Undang-Undang Cipa Kerja.

Porsi investasi di Luar Jawa Tahun ini bisa mencapai 55% dari total nasional.

Yuliot optimistis, porsi investasi di Luar Jawa kembali melambung pada tahun ini. Dia mempediksikan, kontribusi investasi Luar Jawa bisa mencapai 55% dari total target investasi tahun ini Rp 858,5 triliun alias Rp 472 triliun.

Adapun Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan punya potensi investasi yang tinggi, dan perlu terus dioptimalkan. “Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan mereka punya sumber daya alam dan pertambangan, lahan mereka cukup luas, kami bentuk food estate di samping kebutuhan dalam negeri mendorong ekspor,” kata Yuliot.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, penyebaran investasi akan berdampak positif terhadap ekonomi. “Esensinya dari pertumbuhan ekonomi adalah yang terpenting pemerataan,” kata Bahlil.

Sumber: Harian Kontan, Kamis 28 Jan 2021 hal 2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only