Sri Mulyani Ramal Ekonomi Dunia Minus 4,4 Persen Pada 2020

Jakarta,Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pandemi virus corona membuat proyeksi ekonomi dunia jungkir balik dari zona positif 3,3 persen menjadi terkontraksi 4,4 persen pada 2020.

“Covid-19 masih terus menjadi game changer pada perekonomian global sejak tahun lalu. Ekonomi yang semula diproyeksi 3,3 persen, tapi karena covid-19 direvisi menjadi kontraksi 4,4 persen,” ujar Ani, sapaan akrabnya di acara Mandiri Investment Forum 2021 secara virtual, Rabu (3/2).

Proyeksi ekonomi jungkir balik karena pandemi merontokkan pergerakan harga berbagai komoditas di dunia. Begitu juga dengan pertumbuhan perdagangan.

“Penurunan aktivitas ekonomi membuat perdagangan turun 10,4 persen secara global karena semua negara membatasi pergerakan bukan hanya orang saja tetapi juga komoditas,” katanya.

Tak hanya itu, pandemi juga meningkatkan jumlah pengangguran. Begitu juga tingkat kemiskinan dan ketimpangan.

Untuk Indonesia sendiri, pandemi covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi yang biasanya berada di kisaran 5 persen, kini diproyeksi akan berada di kisaran minus 1,7 persen sampai minus 2,2 persen pada 2020.

Sayangnya, pemulihan ekonomi dari dampak pandemi tidak bisa serta merta dilakukan dengan cepat. Sebab, salah satu harapan pemulihan ekonomi yaitu program vaksinasi covid-19 diperkirakan tetap perlu waktu.

“Tantangan yang ada saat ini dari vaksinasi, secara global ini membutuhkan paling tidak sampai 24 bulan atau dua tahun lebih untuk semua negara di dunia,” tuturnya.

Kondisi ini, sambungnya, membuat pemulihan ekonomi akan bergantung pada gelontoran dukungan fiskal dari pemerintah. Maka dari itu, katanya, pemerintah meningkatkan alokasi pagu program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dari Rp553,09 triliun menjadi Rp619 triliun. Jumlahnya hampir menyamai pagu PEN 2020 sebesar Rp659,2 triliun.

Sumber : CnnIndonesia.com
Tgl 4/2/2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only