Pondasi Properti Lebih Kokoh, Ini Pilihan Sahamnya

JAKARTA. Setelah otomotif, insentif juga ditebar ke sektor properti. Tak hanya dari suku bunga acuan yang mini, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kompak merelaksasi aturan untuk membangkitkan sektor properti.

Mulai Maret hingga Desember 2021, rasio loan to value (LTV), dinaikkan maksimal 100%. Dengan begitu, konsumen tak lagi dibebani uang muka (down payment) atas pembelian rumah tapak, rusun, dan ruko/ rukan.

Seluruh emiten properti yan memiliki semua produk di atas, yang menyasar berbagai kelas bisa menikmati relaksasi ini. Kredit terhadap hunian dengan aneka ukuran, mulai tipe 21 hingga di atas 70, sama-sama menikmati kebijakan DP 0% (lihat infografis).

Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengatakan, tak hanya LTV yang akan mendorong permintaan properti, tapi ketentuan yang escrow account bisa membuat arus kas perusahaan properti kian baik. “Ini akan membantu modal kerja kami,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (21/2).

Ini lantaran BI juga menghapus ketentuan atas kewajiban pencairan bertahap untuk pemilikanpropertiyang belum tersedia (inden) dan besaran maksimum dalam pencairan bertahapkreditproperti.

Helen, Analis Phillip Sekuritas mengatakan, kebijakan ini akan mendorong penjualan properti, baik bagi end user maupun investor. Apalagi, BI memangkas bunga acuan menjadi 3,5%. Harapannya, ini bisa diikuti bank dengan menggunting bunga KPR

Kata Helen, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memiliki kontribusi segmen residensial cukup besar. Emiten-emiten itu menarik untuk dicermati.

Analis CSLA Jonathan Mardjuki dan Sarina Lesmina dalam riset 18 Februari 2021 menilai, selain CTRA, SMRA, dan BSDE, pengembang lain yang dapat untung dari kebijakan ini PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Jaya Real Property Tbk (JRPT).

Keduanya menilai CTRA menjadi emiten yang paling menikmati aturan baru LTV. “Karena produknya terjangkau untuk segmen menengah dan menengah ke bawah,” tulis laporan tersebut.

Tapi, bank akan tetap berhati-hati dan selektif. Kata Helen, bank akan bersikap prudent atas nasabah. Dalam DP 0% akan ada penyesuaian cicilan bulanan atau tenor pinjaman yang bakal lebih panjang.

Sumber: Harian Kontan, Senin 22 Feb 2021 hal 1

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only