Ada insentif PPnBM mobil baru selama sembilan bulan
JAKARTA. Penjualan kendaraan bermotor tahun lalu tersendat akibat pandemi korona (Covid-19). Kini, pelaku industri otomotif menantikan angin segar dari insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) mobil yang dikucurkan pemerintah.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto, menyambut baik rencana penerapan insentif PPnBM karena bisa memicu penurunan harga mobil dan menggairahkan industri mobil nasional. Kami berharap pembelian mobil bisa meningkat dan produksi mobil serta komponennya kembali pulih, ujar dia, Minggu (14/2).
PPnBM adalah satu dari beberapa komponen yang mempengaruhi harga on the road pembelian mobil anyar. Sedianya, konsumen dikenakan tarif PPnBM 10%-125% ketika membeli mobil baru. Pada 11 Februari 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan memberikan insentif fiskal berupa penurunan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc < 1500, yaitu untuk kategori sedan dan 4×2.
Insentif PPnBM akan berlaku sembilan bulan. Besaran insentif 100% di tahap pertama, 50% tahap kedua, dan 25% tahap ketiga. Instrumen kebijakan akan menggunakan PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) melalui revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Targetnya, skema ini berlaku mulai 1 Maret 2021.
Namun, Jongkie belum bisa menaksir seberapa besar efek PPnBM terhadap pencapaian target penjualan mobil nasional. Tahun ini, Gaikindo menargetkan penjualan mobil nasional 750.000 unit.
Toyota-Astra Motor (TAM) menilai relaksasi PPnBM bisa mengerek daya beli masyarakat untuk melakukan pembelian mobil baru. Untuk detailnya, baik seberapa besar perubahan maupun efeknya, kami sedang menunggu aturannya, kata Vice President Director TAM Henry Tanoto, kemarin.
Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy bilang, insentif PPnBM akan menggairahkan pasar otomotif nasional.
Sumber: Harian Kontan, Senin 15 Feb 2021 hal 12
WA only
Leave a Reply