Ancang-ancang Ekspansi BSDE

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) siap mengembangkan cadangan lahan di beberapa daerah untuk proyek residensial dan komersial.

JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masih memiliki cadangan lahan atau landbank yang lumayan luas di luar wilayah Tangerang, Banten. Kelak, BSDE akan memanfaatkan lahan tersebut untuk pengembangan sejumlah proyek.

Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya mengemukakan, sampai saat ini mereka memiliki tanah yang belum dikembangkan berlokasi di Surabaya, Palembang, Samarinda serta Manado.

Landbank ini yang kami cadangkan untuk dikembangkan di masa mendatang,” ungkap dia kepada KONTAN, Jumat (5/3).

Perinciannya, landbank BSDE di Surabaya berlokasi di Bonowo dengan luas mencapai 430 hektare (ha), kemudian di Jalan Mayjen Sungkono seluas 41 ha serta Tanjung Sari seluas 1,7 ha.

Untuk cadangan lahan di Palembang, BSDE memiliki luas sekitar 150 ha, kemudian di Samarinda sekitar 245 ha, dan Manado seluas 14 ha.

Hermawan mengemukakan, keberadaan lahan tersebut masih dicadangkan sehingga pihaknya belum dapat memastikan apa yang akan mereka kembangkan di masa yang akan datang.

Stimulus properti

Namun yang pasti, lahan tersebut bisa saja digunakan untuk mengembangkan proyek residensial, komersial, atau mix development. “Masih dicadangkan lahannya, jadi belum tahu akan dikembangkan untuk apa. Tergantung pasarnya nanti,” ujar Hermawan.

Selain tabungan lahan, BSDE memiliki beberapa proyek di luar BSD City. Misalnya Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata dan Legenda Wisata di Cibubur, Taman Banjar Wijaya di Tangerang, Taman Permata Buana di Jakarta, Grand City di Balikpapan, Apartemen South Gate dan Aerium di Jakarta, dan Klaska Residence di Surabaya.

Sebagai pengembang properti, BSDE menyambut positif paket stimulus yang diberikan pemerintah kepada sektor properti di Tanah Air belum lama ini. Kebijakan yang dimaksud tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 21/2021, yang mengatur diskon 100% pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah tapak dan rumah susun dengan harga maksimal Rp 2 miliar.

Adapun untuk rumah tapak dan rumah susun dengan harga di atas Rp 2 miliar hingga maksimal Rp 5 miliar mendapatkan diskon 50% PPN.

Insentif itu melengkapi kebijakan Bank Indonesia tentang uang muka 0% untuk kredit properti.

Tahun ini, BSDE menargetkan penjualan residensial Rp 4,4 triliun.

Hermawan menilai, kebijakan pembebasan PPN akan menguntungkan konsumen dalam mengakuisisi produk properti.

“Kebijakan tersebut merupakan stimulus yang dibutuhkan baik bagi pembeli maupun pengembang. Bagi pembeli akan mempermudah pengaturan pengeluaran uang di masa pandemi, sementara untuk pengembang, kebijakan tersebut akan meningkatkan daya tarik produk yang ditawarkan,” beber dia.

Dengan dukungan insentif pajak tersebut, manajemen Bumi Serpong Damai menargetkan penjualan segmen residensial bisa mencapai Rp 4,4 triliun dan segmen komersial senilai Rp 1,6 triliun di sepanjang tahun 2021.

Adapun produk-produk unit residensial yang akan ditawarkan pada tahun ini antara lain Nava Park dan The Zora di BSD City, Grand Wisata, Kota Wisata, Grand City Balikpapan, Taman Banjar Wijaya serta Legenda Wisata.

Sementara, untuk unit produk komersial yang ditawarkan berbasis di kawasan komersial BSD City, apartemen The Element, Southgate, Akasa dan Upper West di BSD City, kemudian Aerium dan Klaska Residence.

Hermawan menyebutkan, BSDE menawarkan harga produk residensial di kisaran Rp 1,2 miliar. Sedangkan untuk produk komersial, mereka menawarkan harga mulai dari Rp 300 jutaan di Apartemen Akasa.

Sumber: Harian Kontan, Sabtu 06 Mar 2021 hal 9

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only