JAKARTA. Pemerintah akan memperluas sasaran stimulus sektor otomotif. Sebelumnya, diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mengalir untuk mobil berkapasitas mesin 1.500 cc. Ke depan, diskon PPnBM akan menyasar mobil dengan mesin 2.500 cc.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kementerian yang dia pimpin bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan akan membahas kemungkinan perluasan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor.
Hal ini sejalan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan kendaraan roda empat berkapasitas 2.500 cc bisa menikmati insentif PPnBM, asalkan memiliki kandungan local purchase minimal 70%.
Pada jilid pertama, ada 21 tipe mobil 1.500 cc yang mendapatkan insentif, seperti Toyota Yaris, Avanza, Daihatsu Xenia, Terios, Toyota Rush, Mitsubishi Xpander, Nissan Livina, Honda Brio, Mobilio, Suzuki Ertiga serta Wuling Confero.
Di jilid kedua (kendaraan 2.500 cc), pemerintah belum resmi merilis aturan main dan tipe mobil yang bakal mendapatkan insentif. Saat ini, sejumlah merek mobil dengan kapasitas 2.500 cc dan diproduksi di Indonesia antara lain Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, serta Honda CR-V.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menilai, semua kebijakan pemerintah sebenarnya ditujukan untuk para konsumen. Pihaknya selaku produsen akan fokus pada investasi dan produksi mobil yang akan dibeli oleh konsumen.
Ia menyebutkan rencana perluasan insentif PPnBM itu cukup wajar digaungkan pemerintah. Apalagi, insentif ini ditujukan kepada produk mobil dengan kandungan local purchase yang tinggi dan bisa diekspor ke luar negeri. “Insentif ini akan memutar perekonomian nasional,” ujar dia, Selasa (16/3).
Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, insentif PPnBM untuk mobil berkapasitas mesin sampai 1.500 cc yang berlaku saat ini sudah sangat tepat. Sebab, segmen itu mewakili volume pasar terbesar dan karakter konsumen yang memang butuh insentif itu.
Namun, perluasan segmen kendaraan hingga 2.500 cc yang mendapat relaksasi PPnBM sangat mungkin terjadi dan bisa mendorong pasar otomotif domestik. Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan dengan cermat syarat local purchase saat hendak memberikan insentif untuk mobil berkapasitas 2.500 cc.
“Jika tujuannya mendorong pertumbuhan industri, kami menilai dengan menurunkan local purchase ke kisaran 50%–60% untuk semua segmen, maka akan memberikan dampak positif yang lebih besar terutama bagi UKM dan pemasok lokal,” terang Billy.
Dia menilai, usulan itu kelak mendorong lebih banyak pelaku industri otomotif dari berbagai segmen produk mobil yang mendapat manfaat dari relaksasi PPnBM.
Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra enggan berkomentar banyak. Hal ini lantaran ADM tak menjual mobil di atas 1.500 cc. Namun demikian, perluasan insentif untuk segmen tertentu tetap dibutuhkan mengingat industri otomotif Indonesia masih menghadapi tekanan.
Sumber: Harian Kontan, Rabu 17 Mar 2021 hal 12
Leave a Reply