Bahan Bakar Ekstra Penjualan Astra

JAKARTA. Pandemi Covid-19 membuat kinerja PT Astra Internasional Tbk (ASII) tahun lalu merosot dua digit. Tapi analis yakin tahun ini ASII menuai banyak berkah karena insentif PPnBM dan vaksinasi yang sudah mulai berjalan.

Pendapatan ASII menurun 26,19% secara year on year (yoy) menjadi Rp 175,05 triliun di sepanjang 2020. Sementara laba bersih emiten ini turun 25,53% secara yoy menjadi Rp 16,16 triliun.

Kinerja ASII turun dua digit lantaran penjualan kendaraan turun 49,65% secara yoy, menjadi 270.076 unit dibandingkan dengan realisasi di 2019 yang mencapai 536.402 unit. Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia dalam riset 23 Maret menulis, daya beli yang rendah membuat permintaan kendaraan roda empat turun.

Tapi Catherina yakin, adanya pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, pelaksanaan program vaksinasi dan insentif PPnBM 0% akan membantu pemulihan penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini. Ia menargetkan, lebih dari 700.000 unit kendaraan akan terjual.

Hitungan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), realisasi volume wholesales sepanjang tahun 2020 anjlok 48,3% dari tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan ritel minus 44,5%.

Sejak awal Maret hingga November 2021, pemerintah memberi relaksasi PPnBM kendaraan. Harapannya relaksasi ini bisa membantu mengerek penjualan otomotif.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji, kebijakan ini akan menjadi daya tarik bagi kelas menengah untuk memiliki kendaraan baru. Apalagi, setiap tahun ASII mengeluarkan inovasi produk otomotif baru.

Nafan yakin, pembeli mobil baru akan lebih banyak tahun ini. Penjualan kendaraan juga kerap meningkat di Ramadan. “Peningkatan penjualan juga akan terjadi akhir tahun untuk penghabisan stok karena di awal tahun ada produksi baru,” papar Nafan, kemarin.

Kekurangan pasokan

Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri dalam risetnya menuliskan, ASII saat ini dihadapkan pada kendala pasokan bahan baku produksi mobil. Manajemen ASII saat ini kekurangan pasokan semikonduktor untuk Toyota dan Daihatsu. Namun, ASII sedang mencari sumber semikonduktor lain untuk mengatasi masalah ini.

Kekurangan pasokan ini akan membuat produksi di kuartal II terhambat. Padahal di periode ini ada Ramadan, di mana biasanya permintaan kendaraan meningkat.

Namun, Stefanus tetap yakin ASII masih bisa mengerek penjualan mobil tahun ini sekitar 46,5% secara yoy menjadi 780.000 unit. Peningkatan penjualan ini akan didukung dari kebijakan insentif pajak barang mewah.

Kinerja ASII tahun ini juga akan terbantu oleh kenaikan harga komoditas. Sepanjang tahun ini, harga CPO dan batubara terus meningkat.

Nafan menyebut, sentimen tersebut akan mendorong kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). “CPO yang masih berada di titik uptrend dan berpotensi mendorong naiknya permintaan, terutama memasuki Ramadan,” kata dia.

Nafan mengatakan, penjualan alat berat milik UNTR, Komatsu, mencapai 215 unit di Januari 2021. Sedangkan pada Februari 2021 penjualan alat berat mencapai 201 unit. Secara akumulasi, di dua bulan pertama 2021, UNTR menjual 416 unit alat berat.

Hitungan Stefanus, tahun ini pendapatan dan laba bersih AALI mencapai Rp 214,49 triliun dan Rp 17,17 triliun. Dia menyarankan beli dengan target harga Rp 7.500. Sementara Catherine memberi rekomendasi netral dengan target harga 7.850. Kemarin, ASII ditutup di Rp 5.525.

Sumber: Harian Kontan, Selasa 30 Mar hal 5

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only