Pajak Tambang & Komunikasi Masih Tumbuh

JAKARTA. Pandemi membuat penerimaan pajak negara belum optimal. Terlihat dari data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan realisasi penerimaan pajak di kuartal I-2021 sebesar Rp 228,13 triliun atau minus minus 5,58% year on year (yoy).

Tapi jika dilihat berdasarkan bidang usaha, ternyata penerimaan pajak sektor pertambangan serta informasi dan komunikasi masing-masing tumbuh 9,29% yoy dan 8,68% yoy. Kedua sektor itu telah berada pada zona pertumbuhan positif, baik secara akumulatif maupun bulanan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pencapaian penerimaan pajak sektor pertambangan akibat melonjaknya penyerahan batubara yang mulai terutang pajak pertambahan nilai (PPN) sejak November 2020.

Sementara itu, sektor informasi dan komunikasi mengalami peningkatan kinerja terutama di bulan Maret didorong adanya transaksi penjualan dan penyewaan kembali atau sales and lease back atas menara telekomunikasi salah satu Wajib Pajak (WP) operator seluler.

Ia pun optimistis sektor informasi dan komunikasi masih bisa tumbuh di era pandemi, seiring masih dibutuhkannya layanan teknologi informasi di masa pandemi.

Sayangnya, enam sektor utama penerimaan pajak yang lain kontraksi pada Januari hingga Maret 2021. Pertama, industri pengolahan minus 7,22% yoy. Kedua, sektor perdagangan yang minus 5,51% yoy. Ketiga, sektor jasa keuangan yang melambat membuat penerimaan pajaknya minus 14,64% yoy.

Keempat, kinerja sektor konstruksi dan real estat juga minus 19,76% yoy. Kelima, transportasi dan pergudangan minus 6,94% yoy dan keenam bidang jasa perusahaan minus 12,7% yoy. “Penerimaan pajak mengalami kontraksi sampai Maret 2021 itu karena masih terjadi Covid-19 yang terjadi sekarang,” kata Menkeu saat Konferensi Pers Realisasi APBN 2021 pada pekan lalu.

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono menilai setoran pajak sektor pertambangan akan kembali meningkat di kuartal II-2021, mengingat harga komoditas andalan dalam negeri sedang melonjak, seperti batubara dan nikel.

Sektor informasi dan komunikasi juga masih tersokong sebagian besar aktivitas masyarakat secara daring. Sektor otomotif dan properti bisa tumbuh positif di kuartal II-2021. Akbat manjurnya pemberian PPnBM.

Sumber: Harian Kontan, Rabu 28 April 2021 hal 2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only