Pemerintah Komit Percepat Penurunan Kemiskinan

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi 0 persen di tahun 2024. Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Iskandar menjelaskan, kemiskinan ekstrem merupakan orang yang pendapatannya di bawah garis kemiskinan ekstrem yang mengacu pada definisi Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu sebesar US$ 1,9 PPP per hari atau saat ini setara dengan Rp 10.800.

Sekitar 10,86 juta penduduk Indonesia diperkirakan mengalami kemiskinan ekstrem. Sedangkan angka kemiskinan nasional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 10,14%.

“Perlu diluruskan, kemiskinan ekstrem adalah orang yang pendapatannya di bawah garis kemiskinan ekstrem setara dengan USD$ 1,9 PPP/hari. Berdasarkan posisi Maret 2021 (kemiskinan ekstrem tercatat) 10,86 juta, dari total penduduk miskin 27,54 juta,” tuturnya.

Utang Naik

Selama 2020, karena pandemi, belanja negara naik sekitar Rp 429,9 triliun, tapi anggaran lebih banyak untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Rp 575,8 triliun, sehingga utang naik namun belanja pembangunan turun. Kemudian, kini ada rencana pemerintah menaikkan pajak seperti Pajak Pertambahan Nilai naik dari 10% ke 11% per April tahun depan dan ada pengenaan pajak baru, pajak karbon, mulai April 2022 juga.

Selain itu, Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan yang awalnya akan diturunkan dari 22% ke 20% tahun depan dibatalkan. Tahun depan, penerimaan pajak dalam APBN dinaikkan 2,71% dari target tahun ini Rp 1.229,6 triliun menjadi Rp 1.262,9 triliun. Bahkan, melonjak sekitar 10,5% bila dibandingkan outlook penerimaan 2021 yang sebesar Rp 1.142,5 triliun.

Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar sebelumnya mengatakan, target penerimaan pajak tahun depan terlalu optimistis. Sebab, aktivitas dunia usaha belum sepenuhnya pulih

Sumber : Investor

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only