Bandung – Realisasi pajak Pemerintah Kabupaten Badung di tahun anggaran 2022 melampaui target menjelang helatan G20 di November 2022 mendatang. Badung menargetkan pencapaian pajak bertambah Rp 800 miliar.
Sehingga diprediksi pendapatan pajak di sisa masa belanja APBD tahun anggaran 2022 akan bertambah menjadi Rp 2,4 triliun dari target realisasi yang kini di angka Rp 1,6 triliun.
“Untuk induk sudah mendekati kurang Rp 1 miliar, sudah amanlah tapi kan kita sudah tambah anggaran perubahan sekitar Rp 800 miliar untuk tambahan anggaran perubahan,” ungkap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Badung I Made Sutama, kepada detikBali, Rabu (31/8/2022).
Prediksi target pendapatan tersebut, merujuk pada menggeliatnya pariwisata menjelang helatan G20.
“Indikator untuk meningkatkan PAD memang karena pajak Badung didominasi dari pajak-pajak hotel dan restoran,” terangnya.
Made Sutama kemudian menjelaskan bahwa sumber pendapatan pajak di Kabupaten Badung antara lain berasal dari pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, parkir, pajak air tanah, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak mineral bukan logam bukan batuan.
“Dari sumber pajak itu yang mendominasi pajak hotel dan restoran di induk itu Rp 695 miliar, di restoran Rp 209 miliar lebih ini yang menjadi andalan di Badung,” tambahnya seraya menambahkan jika PAD kabupaten Badung sebesar 80 persen berasal dari sumber pajak hotel dan restoran.
Pihaknya pun tak henti-henti mengingatkan para wajib pajak untuk membayar pajak tepat pada waktunya. Dan merupakan tugasnya untuk mendata wajib pajak baru karena sumber pendapatan Badung utamanya berasal dari para wajib pajak.
Seperti salah satu wajib pajak baru di Kabupaten Badung adalah Atlas Beach. Sayangnya tempat nongkrong yang Instagramable ini baru akan membayar pajak di September 2022 mendatang.
Sumber : detik.com
WA only
Leave a Reply