Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) baru Inggris, Jeremy Hunt, pada Senin (17/10/2022) mengumumkan akan membatalkan seluruh rencana pemotongan pajak yang sebelumnya dirancang pendahulunya, Kwasi Kwarteng.
Langkah putar balik ini termasuk penghapusan pemotongan tarif pajak penghasilan terendah dari 20% menjadi 19%. Penghapusan pemotongan pajak juga berlaku untuk dividen, klaim balik PPN untuk wisatawan, dan pada tarif bea alkohol.
“Langkah itu mencapai 32 miliar pound (Rp 558 triliun) per tahun,” ujar Hunt dikutip CNBC International.
Pasar menyambut pengumuman itu, dengan pound naik lebih dari 1% terhadap dolar AS pada pukul 11:30 waktu London. Imbal hasil obligasi pemerintah Inggris juga turun tajam, dengan imbal hasil 10 tahun diperdagangkan turun 35 basis poin menjadi 3,974%.
Hunt juga mengumumkan bahwa paket energi yang dirancang untuk menyubsidi tagihan energi konsumen dan bisnis hanya akan berjalan hingga April. Setelahnya akan ditinjau langkah-langkah terkait kemungkinan apabila subsidi sudah dapat dipotong.
“Tanggung jawab utama bagi pemerintah mana pun adalah melakukan apa yang diperlukan untuk stabilitas ekonomi.”
“Tidak ada pemerintah yang bisa mengendalikan pasar, tapi setiap pemerintah bisa memberikan kepastian tentang keberlanjutan keuangan publik. Itulah salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana pasar berperilaku,” paparnya.
“Oleh karena itu, meskipun Perdana Menteri (PM) dan saya sama-sama berkomitmen untuk memotong pajak perusahaan, pada hari Jumat ia mendengarkan kekhawatiran tentang anggaran mini.”
Hunt sendiri diangkat oleh PM Liz Truss pada Jumat lalu. Hunt menggantikan Kwarteng setelah rencananya terkait pemotongan pajak dan penambahan utang untuk subsidi energi direspons negatif oleh pasar dan ekonom. Pasalnya, rencana Kwarteng itu bertabrakan dengan langkah Bank of England yang menaikan suku bunga.
Sumber : CNBC Indonesia
Leave a Reply