Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo blak-blakan mengenai langkah yang akan ditempuh untuk mengumpulkan penerimaan pajak yang lebih tinggi. Ada dua strategi yang disusun yakni tidak berburu di kebun binatang dan tidak memancing di kolam.
Pasalnya, menurut Ganjar, banyak yang beranggapan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya berburu di kebun binatang dalam mengumpulkan pajak. Hal itu membuat rasio pajak tidak meningkat. Per akhir 2022 lalu, rasio pajak masih di level 10,4 persen.
Rasio pajak adalah level yang menentukan jumlah pembayar pajak di Indonesia. Semakin tinggi rasionya, artinya makin banyak pembayar pajak.
“Ada dua hal, jangan berburu di kebun binatang untuk urusan pajak. Jangan berburu di kebun binatang dan jangan mancing di kolam,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini pengusaha terbebani dan takut dengan cara pemerintah yang seakan mengejar-ngejar mereka. Karenanya, Ganjar berjanji akan menghilangkan ketakutan itu dengan tidak hanya memburu wajib pajak itu-itu saja.
“Kalau kita mau meningkatkan rasio, ketakutan pengusaha ya disembelih,” jelasnya.
Ganjar berencana untuk memperluas menarik pajak kepada wajib pajak yang selama ini belum membayar. Adapun wajib pajak adalah masyarakat yang memiliki penghasilan di atas Rp4,5 juta per bulan atau Rp54 juta per tahun.
“Maka kalau kita bicara optimalisasi nya adalah berapa yang punya NPWP, berapa yang bayar dan berapa yang lapor SPT. Dan saya mendapatkan itu dari orang-orang yang peduli pajak,” kata dia.
Ganjar juga berencana membuat masyarakat tidak takut lagi kalau mendengar kata pajak. Sehingga, membayar pajak jadi menyenangkan dan lebih mudah dengan digitalisasi.
“Coba bikin pajak simple, pasti orang mau. Apa gunanya digitalisasi?,” pungkasnya.
Sumber : Cnnindonesia.com
Leave a Reply