NEWS
-
Penerimaan Pajak Turun, Pemerintah Perlu Memperkuat Fundamental Ekonomi
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak pada Januari hingga Mei 2024 sebesar Rp 760,4 triliun atau turun 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 830,5 triliun. Peneliti Center of Macroeconomics and Finance, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abdul Manap Pulungan, mengatakan penerimaan pajak tahun ini agak berat karena bila […]
-
Citroën dan BYD Dipastikan dapat Insentif Impor Mobil Listrik CBU
Insentif bebas bea masuk dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) impor mobil listrik utuh atau completely built up (CBU) tampak masih sepi peminat. Pemerintah pun menyebut sejauh ini baru ada dua produsen otomotif saja yang menikmati insentif tersebut. Asal tahu saja, kebijakan insentif impor mobil listrik CBU tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM No. 6 Tahun 2023. […]
-
Prabowo Disebut Perlu Naikkan Rasio Pajak hingga 12 Persen untuk Realisasikan Janji Politik
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono, mengatakan presiden terpilih Prabowo Subianto perlu meningkatkan rasio pajak (tax ratio) di kisaran 12 persen dari produk domestik bruto (PDB). Hal ini perlu dilakukan jika Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin merealisasikan seluruh janji politiknya. Selama masa kampanye Pemilu Presiden 2024, Prabowo menjanjikan sejumlah program […]
-
Penerimaan Pajak Sampai Mei Turun, Diproyeksi Membaik Hingga Akhir Tahun 2024
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak pada Januari hingga Mei 2024 mencapai Rp 760,4 triliun atau turun 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 830,5 triliun. Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar mengatakan penerimaan pajak pada Mei 2024 ada sedikit perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terlihat dari […]
-
APBN Defisit Rp 21,8 Triliun Karena Setoran Pajak dan Bea Cukai Turun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalami defisit sebesar Rp 21,8 triliun atau setara dengan 0,10% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Mei 2024. Defisit tersebut disebabkan penurunan setoran pajak dan Bea Cukai. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, bahwa rentang defisit itu masih dalam kategori aman dari target defisit sebesar 2,29% pada 2024. […]