NEWS
-
Sri Mulyani Tak Ingin Terbitkan Surat Utang Tambahan meski Outlook Defisit APBN Melebar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak ingin menerbitkan surat utang baru meski outlook defisit APBN melebar ke Rp662 triliun atau 2,78% dari PDB pada tahun ini. Outlook itu lebih tinggi dari target defisit anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBN 2025 yaitu sebesar Rp616,2 triliun atau setara 2,53% dari PDB. Meskipun demikian, Sri Mulyani menyatakan tidak ingin […]
-
Sri Mulyani Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 ke 4,7-5 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi lebih rendah dari APBN 2025 yang mematok 5,2 persen. “Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 pada kisaran 4,7 persen hingga 5 persen untuk semester kedua. Sehingga secara keseluruhan (sepanjang 2025) antara 4,7 persen hingga 5 persen,” bebernya dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta […]
-
Sri Mulyani Cerita Rupiah dan IHSG Anjlok di Masa Transisi Jokowi ke Prabowo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan nilai tukar rupiah anjok paling dalam terjadi pada Juni 2024 ketika masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pada awal tahun, nilai tukar rupiah rata-rata mencapai Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Sri Mulyani mengatakan kondisi ini terjadi akibat gejolak global yang memicu tekanan pasar keuangan domestik sekaligus berkelindan dengan nilai tukar rupiah. “Kemudian, […]
-
Sri Mulyani Integrasikan 3 Sistem Pendapatan Negara, Coretax Termasuk
Kementerian Keuangan akan mengintegrasikan coretax administration system dengan customs-excise information system and automation (CEISA) dan sistem informasi PNBP online (SIMPONI). Topik tersebut menjadi salah satu ulasan media nasional pada hari ini, Rabu (2/7/2025). Integrasi ketiga sistem pendapatan negara tersebut diperlukan untuk menciptakan pengawasan yang konsisten, reliable, dan akurat. Integrasi coretax, CEISA, dan SIMPONI juga akan […]