NEWS
-
Neraka Pajak Ditunda, DJP Hapus Sanksi Tapi Jangan Senang Dulu!
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan penghapusan sanksi administratif bagi Wajib Pajak (WP) yang mengalami keterlambatan pembayaran dan/atau penyetoran pajak serta pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT). Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban WP selama masa transisi implementasi sistem Coretax DJP. Aturan ini tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 67/PJ/2025 tanggal 27 Februari 2025. […]
-
Tanpa Coretax, Begini Cara Pelaporan SPT Tahunan 2024 Secara Online
Sistem Inti Administrasi Perpajakan atau Coretax telah resmi diimplementasikan 1 Januari 2025. Apakah sistem ini sudah bisa digunakan untuk pelaporan SPT Tahunan untuk tahun pajak 2024? Untuk dikatahui, saat ini tengah berlangsung pelaporan SPT Tahunan 2024 dimana batas waktu untuk wajib pajak orang pribadi paling lambat 31 Maret 2025 dan wajib pajak badan paling lambat […]
-
Terdampak Coretax, Setoran Pajak di Jatim Turun Jadi Rp19 T
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengantongi Rp 19,05 triliun dari penerimaan pajak di Jawa Timur hingga 31 Januari 2025. Jumlah tersebut tercatat menurun 2,70% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Melansir laman resmi DJP, penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan pemusatan pembayaran dan administrasi serta belum optimalnya sistem perpajakan core tax system. “Penurunan ini […]
-
Catat! Hal-Hal yang Perlu Disiapkan WP Pasca-Pajak Minimum Global 2025
Wajib pajak badan yang merupakan bagian dari grup perusahaan multinasional denganomzet EUR750 juta setidaknya dalam 2 dari 4 tahun sebelum 2025 perlu mempersiapkan diri untuk melaksanakan ketentuan pajak minimum global sesuai dengan PMK 136/2024. Meski kewajiban pembayaran pajak tambahan tahun pajak 2025 baru timbul selama tahun pajak 2026 dan kewajiban pelaporan terkait pajak minimum global baru timbul […]
-
Blak-blakan Eks Pejabat Pajak Minta Duit untuk Bisnis Fesyen Anak
KPK telah menetapkan mantan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Khusus Mohamad Haniv (HNV) sebagai tersangka karena diduga menggunakan uang hasil gratifikasi untuk membiayai bisnis fesyen anaknya. Haniv ternyata pernah mengakui menerima duit untuk bisnis fesyen anaknya itu. Momen pengakuan Haniv itu terjadi pada 18 Mei 2020. Saat itu Haniv menjadi saksi dalam […]