Penerimaan Pajak Tumbuh Melambat, Dirjen Pajak: Cukup Berat

Jakarta – Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak hingga Oktober 2019 tumbuh melambat. Sejak awal tahun hingga Oktober 2019 pajak yang dihimpun adalah Rp 1.018,47 triliun atau mencapai 64,56 persen dari target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019.

Dengan capaian itu, penerimaan pajak tercatat hanya tumbuh 0,23 persen year-on-year. Capaian itu jauh lebih rendah dari pertumbuhan tahun lalu di periode sama, yaitu sebesar 16,21 persen. “Jadi pertumbuhan penerimaan 0,23 persen, cukup berat,” ujar dia di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Pada data penerimaan bruto sepanjang Januari – Oktober 2019, penerimaan pajak tercatat tumbuh 2,9 persen atau melambat dibanding periode yang sama pada 2018, yaitu 14,41 persen. Sedangkan pada jumlah non PPh Migas tampak pertumbuhan penerimaannya di kisaran 3,5 persen hingga Oktober 2019.

“Artinya bahwa kita 2019 melambat masih ada pertumbuhan,” kata Suryo. Perlambatan itu, ujarnya, disebabkan oleh kondisi perekonomian yang tidak begitu bagus pada 2019. Belum lagi dengan harga komoditas yang menurun pada tahun ini.

Karena itu, secara umum pun Suryo mengatakan jumlah penerimaan pajak itu masih belum sesuai dengan target yang termaktub dalam APBN 2019. “Ini sesuatu yang betul-betul kita semua rasakan, mudah-mudahan bapak dan ibu tidak mengalami.”

Walau demikian, Suryo mengucapkan terima kasihnya kepada para wajib pajak lantaran bisa mendorong penerimaan tumbuh hingga 0,23 persen. “Kami apresiasi karena bisa memberi penerimaan yang positif, walau ekspektasi kami tumbuh di belasan persen,” tutur dia.

Di sisi lain, Suryo melihat ada titik balik alias turning point pada sektor pajak tertentu pada periode Oktober 2019. Ia berharap akan ada perbaikan tren penerimaan pada November, Desember 2019, bahkan pada 2020. Ia berujar ada optimisme di sana untuk mengawal 2019 hingga selesai dan menghadapi 2020. “Tapi 31 Desember masih ada 20 hari. Jadi harapan besar masih ada di situ sampai mana posisi 31 Desember akan berakhir,” ujarnya.

Sumber : Tempo.co


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only