Redakan kekhawatiran inflasi, Yellen: Belanja infrastruktur Biden dikucurkan bertahap

WASHINGTON. Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menghapus kekhawatiran bahwa rencana Presiden Joe Biden untuk infrastruktur, pekerjan dan keluarga akan menyebabkan inflasi, dengan mengatakan belanja tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam lebih dari satu dekade.

“Ini tersebar cukup merata selama delapan hingga 10 tahun,” kata Yellen dalam sebuah wawancara dengan Meet the Press NBC, seperti diberitakan Reuters.

Dia mengatakan, Federal Reserve akan memantau inflasi dengan hati-hati dan memiliki alat untuk mengatasinya jika perlu.

“Saya tidak percaya bahwa inflasi akan menjadi masalah tetapi jika itu menjadi masalah, kami memiliki alat untuk mengatasinya. Ini adalah investasi bersejarah yang kami butuhkan untuk membuat ekonomi kami produktif dan adil.”

Stimulus pandemi dan rencana pemulihan Biden berjumlah sekitar US$ 6 triliun dan akan dibayar sebagian dengan serangkaian kenaikan pajak pada orang Amerika terkaya, kurang dari 1% dari populasi, dan dengan menaikkan pajak perusahaan.

Cecilia Rouse, ketua Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan inflasi yang tak terkendali.

“Jadi ketika kita sampai ke sisi lain dari pandemi ini, saya sepenuhnya berharap bahwa pasar tenaga kerja kita akan kembali dan berkembang,” kata Rouse pada “Fox News Sunday.”

“Tapi untuk saat ini, kami mengharapkan paling banyak inflasi sementara, itulah yang kami harapkan dari resesi besar.”

Beberapa anggota parlemen Demokrat telah menyatakan keprihatinan bahwa kenaikan pajak akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Yellen tidak akan berspekulasi tentang apakah Biden akan menerima RUU dari Kongres yang tidak memasukkan cara untuk membayar kenaikan pengeluaran dalam rencananya.

“Dia telah menjelaskan bahwa dia percaya bahwa peningkatan pengeluaran permanen harus dibayar dan saya setuju,” katanya.

Pejabat pemerintahan Biden mengatakan pemotongan signifikan dalam tarif pajak perusahaan pada tahun 2017 oleh Donald Trump dari Partai Republik tidak menghasilkan peningkatan investasi dan daya saing perusahaan yang serupa.

“Kami tidak ingin menghambat korporasi, tetapi kami ingin memastikan bahwa mereka juga membayar bagian yang adil,” kata Rouse.

Sumber: Kontan.co.id. Senin, 3 Mei 2021.


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only