Target setoran dividen BUMN akan naik pada tahun depan. Berdasarkan hasil kesepakatan Panja A Badan Anggaran, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kekayaan negara yang dipisahkan (KND) naik dari Rp 80,8 triliun menjadi Rp 85,8 triliun alias naik sebesar Rp 5 triliun.
KND sendiri termasuk di dalamnya dividen BUMN. Adapun PNBP KND sebelumnya Rp 80,8 triliun sebelumnya merupakan target dalam RUU APBN 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dalam kesepakatan Panja A total target PNBP mengalami kenaikan sebanyak Rp 19 triliun dari Rp 473 triliun menjadi Rp 492 triliun.
Kenaikan PNBP ini berasal dari pendapatan sumber daya alam (SDA) sebanyak Rp 9,9 triliun dari sebelumnya Rp 197,8 triliun menjadi Rp 207,7 triliun. Lebih rinci, kenaikan pendapatan dari SDA sebesar Rp 9,9 triliun tersebut berasal dari kenaikan pendapatan SDA migas sebesar Rp 5,2 triliun dan SDA non migas yang mencakup pertambangan minerba, kehutanan, perikanan dan panas bumi sebesar Rp 4,6 triliun.
“Dalam pembahasan Panja A disepakati bahwa dengan perubahan ICP dan lifting minyak maka PNBP dari SDA migas naik Rp 5,2 triliun dari sisi target penerimaannya,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Selanjutnya, PNBP dari kekayaan negara dipisahkan (KND) naik Rp 80,8 triliun menjadi Rp 85,8 triliun atau naik sebanyak Rp 5 triliun.
“Pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan, yaitu terutama dari dividen BUMN dinaikan Rp 5 triliun targetnya, dari Rp 80,8 triliun menjadi Rp 85,85 triliun untuk 2024,” katanya.
Selain itu, PNBP lainnya mengalami kenaikan sebanyak Rp 4,1 triliun dari sebelumnya Rp 111 triliun menjadi Rp 115,1 triliun. PNBP lainnya ini mencakup PNBP K/L, DMO dan PHT. Sementara, PNBP BLU tidak mengalami perubahan.
“Dengan demikian target PNBP 2024 naik dari Rp 473 triliun menjadi Rp 492 triliun, atau naik Rp 19 triliun,” katanya.
Sumber : detik.com
WA only
Leave a Reply