Boy Thohir Ibaratkan UMKM Sudah Kekurangan Darah Saat Ini

Jakarta – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir meminta pemerintah memberikan bantuan likuiditas bagi pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebab, Boy menilai bantuan yang diberikan pemerintah untuk dunia usaha saat ini belumlah cukup.

“Mohon maaf, menurut hemat saya, masih kurang,” kata kakak dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ini dalam diskusi virtual bersama media di Jakarta, Selasa, 12 Mei 2020. Permintaan ini juga terus disuarakan oleh Boy dan pengusaha lain melalui KADIN.

Sebab, kata dia, kondisi saat ini lebih sulit dari krisis ekonomi 1998 maupun 2008, terutama bagi pengusaha UMKM. Boy Thohir yang juga CEO PT Adaro Energy Tbk, menilai insentif pajak barangkali sedikit membantu perusahaannya yang kebetulan masih menunjukkan kinerja positif di tengah Covid-19. Tapi perusahaan lain, tak sedikit yang tak menuai untung sama sekali. “Jadi kalau PPh Badan dikurangi berapapun, ga ada gunanya,” kata dia.

Boy Thohir kemudian mencontohkan bisnis restoran yang ia miliki yaitu Hanamasa. Hanamasa merupakan restoran keluarga yang mengusung konsep barbeque. Bagi Hanamasa, tak mudah mengubah bisnis mereka di tengah Covid-19. “Untuk diubah jadi bakar-bakar di rumah, itu sangat berat,” kata dia.

Beruntung, Hanamasa dikelola oleh korporasi. Akan tetapi bagi pengusaha UMKM yang hanya memiliki satu dua restoran, Boy Thohir meyakini tantangannya akan sangat berat. Di tengah Covid-19 ini, Boy Thohir menilai saat ini UMKM sudah pingsan dan mau mati. “Ibarat darah, ini sudah kekurangan darah,” kata dia.

Kalaupun Covid-19 berakhir, maka pengusaha UMKM pun butuh modal kerja untuk memulai usahanya kembali. Itulah sebabnya, ia menilai bantuan likuiditas ini sangat penting. “Gak bisa gak, harus bantuan likuiditas langsung kepada informal dan pengusaha UMKM,” kata Boy Thohir.

Sumber : TEMPO.CO


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only