Diskon Pajak Mobil Angkat Pembiayaan

Industri gembira diskon PPnBM mobil diperpanjang

JAKARTA. Kebijakan diskon Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk sektor otomotif resmi diperpanjang. Meski pemberian diskon pajak ini terbatas untuk beberapa produk saja, perusahaan multifinance dan bank tetap bernafas lega.

Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) William Francis menyebutkan perpanjangan diskon PPnBM bisa memelihara momentum penjualan mobil yang tengah naik. Mengingat, perusahaan memasang target 80% dari pembiayaannya di tahun ini tersalur untuk pembelian mobil baru.

“Satu yang paling mengkhawatirkan adalah kemungkinan infeksi Covid-19 kembali meningkat. Ini bisa menjadi tantangan besar di kuartal 1 2022,” ujar William Francis, Direktur MTF kepada KONTAN, Senin (17/1).

Total penyaluran pembiayaan MTF di 2021 mencapai Rp 20,6 triliun. Perusahaan menargetkan pembiayaan bisa tumbuh 20% di tahun ini menjadi Rp 24 triliun.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo juga turut menyambut baik keputusan pemerintah atas perpanjangan pemberian diskon PPnBM. Ia pernah menyatakan bahwa relaksasi tersebut dibutuhkan untuk mengantisipasi kenaikan harga mobil di awal tahun.

Mobil LCGC

Menurut Harjanto, pembebasan PPnBM untuk unit LCGC, atau di bawah Rp 250 juta, cukup membantu karena segmen tersebut merupakan volume maker. Insentif fiskal itu akan membuka jalan bagi Clipan untuk mencapai target kinerja di tahun ini.

Perusahaan itu mengincar  penyaluran pembiayaan senilai Rp 6 triliun. Sebanyak 50% dari target itu menyasar segmen mobil baru.
Selain PPnBM, saat ini Clipan Finance juga sedang mempertimbangkan untuk menurunkan bunga kredit mobil baru, yang saat ini sebesar 2,88% untuk tenor tiga tahun.  “Dari diskusi dengan perbankan, ada kemungkinan di semester 2 bunga naik,” ujar Harjanto.

Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Aestika Oryza Gunarto berpendapat perpanjangan relaksasi diskon PPNBM sebagai hal yang positif untuk penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Insentif itu diperlukan untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat masa ekonomi baru bergerak perlahan.

Saat ini BRI menyalurkan KKB dengan cara channeling melalui multifinance. Khusus untuk layanan KKB, BRI dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan multifinance yang merupakan anak usahanya, dengan skema joint finance.  “Per 1 Oktober 2020, BRI telah menunjuk BRI Finance sebagai penyalur KKB,” ujar Aestika.

Sumber : Harian Kontan Selasa 18 Januari 2022 hal 10


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only