Pemkot Surabaya Siap Beri Insentif untuk Genjot Pendapatan Pajak

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya tengah merancang insentif khusus pajak. Program itu bertujuan meningkatkan penerimaan pajak, terutama pada sektor-sektor tertentu yang setoran pajaknya masih rendah.

Kepala Bapenda Surabaya Musdiq Ali Suhudi menyatakan, insentif pajak bagi warga Surabaya saat ini masih berjalan. Namun, program itu hanya dikhususkan bagi kelompok tertentu, tidak ke seluruh wajib pajak (WP).

Contohnya, program insentif bagi MBR, pensiunan, dan veteran. Itu berupa pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB). ”Namun, ini sifatnya hanya reguler. Bukan khusus,” ucap Musdiq.

Pemberian insentif bisa meningkatkan pemasukan pajak. Oleh sebab itu, saat ini bapenda tengah menyiapkan program insentif bagi sektor-sektor potensial lain. Tujuannya, bisa menambah pemasukan daerah. ”Ini sedang kami bahas agar insentif itu bisa diberikan. Sedang kita kaji jenis pajaknya dan apa momennya,” jelasnya.

Pemberian insentif itu menjadi daya tarik tersendiri bagi WP. Insentif khusus dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) misalnya. ”Kondisi saat ini masih penuh ketidakpastian dan belum stabil. Karena itu, kita upayakan agar pemasukan bisa tetap maksimal,” paparnya.

Ekonomi belum sepenuhnya pulih pascapandemi. Kondisi itu memaksa bapenda merevisi beberapa target pajak tahun ini. Di sektor perhubungan, misalnya, adanya peralihan kewenangan pengelolaan Terminal Purabaya dari pemkot ke pemerintah pusat.

Selain itu, target pajak hiburan rendah karena masih terpengaruh pandemi. Lalu, pemasukan dari tenaga asing hingga Juli belum bisa ditarik karena masih menunggu pengesahan perda. ”Ada beberapa penyesuaian,” ucapnya.

Kerahkan Mobil Keliling

Bapenda Surabaya masih menyediakan layanan mobil keliling untuk membayar pajak. Warga Surabaya dapat melakukan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) melalui layanan tersebut. Hal itu diharapkan dapat mendorong realisasi ketercapaian target PBB tahun ini.

Kabid PBB Bapenda Surabaya Miftachul Jannah menyebutkan, capaian realisasi PBB sudah mencapai 83,5 persen dari target Rp 1,41 triliun. Dua unit mobil keliling di setiap unit pelaksana teknis badan (UPTB) dikerahkan setiap hari. ’’Enam kecamatan dinaungi satu UPTB,’’ tuturnya.

Menurut dia, mobil keliling terbukti efektif menaikkan perolehan PBB. Sebab, layanan tersebut lebih dekat dengan warga. Layanan itu berada di kantor kelurahan, kantor kecamatan, hingga balai RW. ’’Jadwalnya dilakukan secara bergantian,’’ kata Miftachul.

Sementara itu, Kepala UPTB 1 Nurhayati mengatakan, saat ini ketercapaian realisasi pembayaran PBB di area utara sebanyak 85,2 persen dari target Rp 116,6 miliar dalam satu tahun.

Saat ini, untuk mendorong ketercapaian target PPB, pihaknya terus menggencarkan layanan mobil keliling. ’’Kita prioritaskan wilayah yang belum banyak melakukan pembayaran,’’ ungkapnya.

Ada cara unik yang dilakukan UPTB 1 untuk menarik minat masyarakat. Salah satunya dengan mewajibkan salah seorang petugas mobil keliling bisa bahasa Madura. Nurhayati mengatakan, cara tersebut efektif untuk menarik minat dari masyarakat, khususnya di wilayah utara.

Sumber : JawaPos.com


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only