Ada Insentif PPN, Bank Membidik Pertumbuhan KPR

Insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk mendorong sektor perumahan di Indonesia sudah berlaku mulai November ini hingga Desember 2024. Dengan adanya insentif ini, pemeritah akan menanggung 100% PPN pembelian rumah yang harganya di bawah Rp 2 miliar.

Pemerintah juga memberikan bantuan biaya pengurusan administrasi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mulai dari bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan lain nya, senilai Rp 4 juta. Terbitnya beleid anyar ini diperkirakan bakal mendongkrak penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan.

Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia Tbk, Okki Rushartomo Budiprabowo optimistis, kebijakan insentif PPN akan berdampak terhadap meningkatnya minat masyarakat untuk membeli rumah melalui KPR.

Okki mengatakan, berkaca pada pengalaman sebelumnya, kebijakan insentif PPN ada tahun 2021-2022 memberikan dampak positif terhadap naiknya permintaan KPR BNI hingga sebesar 20%. “Jadi kami yakin kebijakan insentif akan efektif mendorong penyaluran KPR,” kata Okki.

Hingga akhir tahun ini, BNI menargetkan penyaluran KPR lewat bisa tumbuh di atas 10% secara tahunan. Di sepanjang sembilan bulan tahun ini, penyaluran kredit BNI ke segmen perumahan mencapai Rp 56,5 triliun, naik 6,2% secara tahunan dari Rp 51,9 triliur di periode serupa tahun lalu.

Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk Noviady Wahyudi sepakat, insentif PPN akan menggenjot penyaluran KPR hingga dua digit. “Beberapa tahun terakhir, permintaan KPR di bawah Rp 2 miliar terkontraksi. Dengan ada insentif, permintaan pasti naik,” kata dia.

Per akhir September 2023 penyaluran KPR CIMB Niaga telah mencapai Rp 42,71 trili un, naik 2,7% secara tahunan dari Rp 41,57 triliun. Hingga akhir tahun ini, CIMB Niaga membidik pertumbuhan kredit konsumer di level dua di git, dengan salah satu pendorongnya segmen KPR.

Pertumbuhan KPR juga diincar PT Bank Mandiri Tbk. Hingga akhir 2023, bank pelat merah ini membidik penyaluran KPR sebesar Rp 54 triliun, naik dari Rp 50 triliun di 2022.

Hingga akhir September 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan KPR senilai Rp 53,4 triliun, naik 11% secara tahunan. “Jika inisiatif PPN DTP di ikuti dengan peningkatan daya beli masyarakat, kami optimistis penyaluran KPR Bank Mandiri tumbuh,” ujar Rudi As Aturridha, Corporate Secretary Bank Mandiri.

Sumber : Harian Kontan


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only