Hingga Oktober Ekonomi RI Tumbuh di Bawah Target, Hanya 5,02%

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi APBN per Oktober 2019. Salah satu yang disampaikan dalam paparan tersebut adalah pertumbuhan ekonomi.

Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi hingga Oktober 2019 sebesar 5,02%. Capaian ini lebih rendah dari perkiraan.

“Pertumbuhan ekonomi sampai Oktober 5,02%, lebih rendah dari asumsi awal 5,3%,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA Oktober 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Sri Mulyani menjelaskan dari sisi permintaan perekonomian Indonesia di triwulan tiga didorong konsumsi rumah tangga yang tetap sehat yaitu di atas 5% dan investasi meskipun investasi tidak setinggi atau tidak tumbuh seperti yang diharapkan, kontribusinya 87%, keduanya alami pertumbuhan.

Cuma, belanja pemerintah turun dan kita sampaikan kepada seluruh Kementerian/Lembaga menjaga momentum demand supaya kita bisa ikut mendorong ekonomi. Sementara itu untuk ekspor sudah mulai tumbuh. Sehingga net ekspornya positif.

“Jadi membuat GDP kita tumbuh di 5%,” tutur Sri Mulyani.

Dia menambahkan untuk inflasi 3,13% year on year, kurs 14.162/US$ ini lebih kuat dibandingkan asumsi. SPN 3 bulan untuk 4,59% tapi rata-rata sampai Oktober 5,66%. Kemudian, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) hingga Oktober US$ 62/barel, lebih rendah dari rata-rata semester I US$ 63/barel.

Sedangkan lifting minyak di bawah asumsi, yaitu 744 ribu barel per hari dan lifting gas 1.050 boepd (barel oil equivalent per day).

“Lifting minyak kita di bawah asumsi year to date. lifting gas lebih rendah dan jauh di bawah APBN,” tutur Sri Mulyani.

Sumber: finance.detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only