Jungkir Balik Ekonomi Dunia di Awal 2020

Ekonomi dunia nampaknya masih menghadapi kondisi sulit memasuki awal 2020. Sempat sejuk setelah China dan Amerika Serikat melakukan persetujuan termin pertama untuk meredakan perang dagang pada akhir 2019, ekonomi dunia kemudian digemparkan oleh merebaknya Virus Corona.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ekonomi dunia pada awal Januari sempat membaik dari sisi pertumbuhan dan juga perdagangan. Bahkan beberapa pihak menganggap ekonomi dunia akan segera mengalami perbaikan.

“Tahun 2020 ada optimisme. Namun dengan waktu hanya kurang dari seminggu optimisme itu kemudian berbalik. Semua outlook menggambarkan dunia mengalami recovery 2020. Ini terlihat dari sisi pertumbuhan atau pun dari trade nya,” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1).
Masih pada awal 2020, ekonomi dunia juga dikagetkan dengan konflik Amerika Serikat dan Iran. Kedua negara ini berseteru akibat dibunuhnya Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang merupakan jenderal dengan posisi cukup tinggi di Iran.

“Memasuki Januari, langsung terjadi hubungan volatile antara Amerika dengan Iran. Dengan dibunuhnya jenderal yang cukup tinggi posisinya di Iran. Ini jadi salah satu yang haunting kondisi di middle east dan potensi politik di AS juga meningkat karena ada impeachment Trump,” jelasnya.

Terakhir yang tak kalah membuat gempar adalah penyebaran Virus Corona di China. Kekhawatiran terhadap virus tersebut membuat sejumlah investasi terganggu. Bahkan saham-saham banyak berguguran karena mulai tak percaya virus tersebut bisa diantisipasi.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, saat ini yang harus dilakukan oleh seluruh negara adalah adu menjaga kepercayaan investor agar tetap mau menanamkan dananya. “Sekarang ini salah satu battle peperangan besar adalah menjaga kepercayaan. Dengan volatile yang terus meningkat, yang muncul adalah risiko confidence yang melemah,” tandasnya.

Sumber : Merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only