Cara China Bangkit Dari Corona: Beri Warga Uang Beli Mobil

Jakarta – China kini menghadapi masalah baru setelah virus corona Covid-19 teratasi, bagaimana meningkatkan penjualan mobil baru. Sejauh ini cara yang dipilih menawarkan sejumlah uang tunai ke warga untuk beli mobil baru.

Industri mobil penting bagi China. Sekitar 40 juta orang menggantungkan hidup di industri ini. Dalam kondisi normal penjualan mobil baru di China sekarang ini harusnya sudah tembus 6 juta, namun pada kuartal I-2020, penjualan mobil anjlok 42%.

Menurut data China Association of Automobile Manufacturer (CAAM) pada Februari penjualan bahkan anjlok hingga 79%, penjualan mobil baru hanya 310.000. Bulan lalu ada 1,43 juta kendaraan yng terjual.

Sektor otomotif menyumbang 10% dari output manufaktur China dan memberikan pendapatan US$1 triliun setiap tahunnya. China bahkan menjadi pasar yang besar bagi perusahaan otomotif dunia seperti Volkswagen dan General Motors (GM).

Mendorong sektor ini untuk tumbuh kembali seperti sebelumnya adalah penting. Namun kembali menciptakan permintaan konsumer bukan perkara mudah pula. Permintaan kendaraan sudah turun 8% tahun 2019, tahun 2018 penjualan juga turun 3%.

“Sementara gangguan di rantai pasok (supply chain) karena corona jelas bikin produsen mobil pusing, permintaan yang lesu bisa mengancam nasib banyak orang setelah dua tahun penjualan turun,” tulis Alicia Garcia-Herrero, Chief Econom Asia Pasifik di Natixis, seperti dilansir dari CNN International, Senin (27/4/2020).

Untuk meningkatkan permintaan ini, China mengumumkan akan memperpanjang subsidi dan keringanan pajak bagi kendaraan energi terbarukan seperti mobil hibrid listrik untuk dua tahun ke depan.

lebih dari 12 Pemerintah daerah China juga mengambil langkah penyelamatan dengan memberikan subsidi tunai untuk pembelian mobil baru. Besarannya US%1.400 atau setara Rp 21,7 juta per kendaraan.

Sumber : CNBC Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only