Defisit Diperlebar 5,2 Persen di RAPBN 2021, Ini Tanggapan PDIP

Jakarta, – Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Dolfie OFP menyatakan, pihaknya bisa memahami sikap Pemerintah yang akan menaikkan defisit anggaran dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2021 menjadi 5,2 persen dari sebelumnya 4,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun ada sejumlah catatan yang menjadi pengingat buat Pemerintah.

Kata Dolfie, pihaknya memahami bahwa skenario RAPBN TA 2021 adalah masih dalam skenario penanganan dan dampak Covid-19. Nah, realita di lapangan, APBN selama ini ditopang oleh penerimaan pajak. Dan selama pandemi Covid-19, hampir seluruh aktivitas perekonomian berhenti.

“Hal ini mengakibatkan penerimaan pajak mengalami penurunan yang sangat dalam, yaitu mencapai lebih dari minus 24 persen pada tahun 2020,” kata Dolfie, Selasa (28/7/2020).

Dolfie juga menilai, dilihat dari berbagai data yang ada, tren pemulihan ekonomi masih belum terlihat. Apalagi di kuartal II ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada pada minus 5,1 persen sampai dengan -3,5 persen. PDIP juga melihat bahwa pada tahun 2021, pemulihan ekonomi sangat bergantung pada pemulihan aktivitas masyarakat di bidang sosial dan ekonomi.

“Karenanya, mencermati perkembangan dari penanganan dan dampak Covid-19 saat ini, masih membutuhkan ruang fiskal yang antisipatif khususnya terkait penerimaan pajak,” kata Dolfie.

“Intinya bisa memahami namun mengingatkan belanjanya efektif dan produktif, plus koordinasi yang efektif dilaksanakan di pemerintahan,” pungkasnya.

Diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan menaikkan defisit anggaran dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2021 menjadi 5,2 persen dari sebelumnya 4,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), guna mendukung pembiayaan program prioritas, termasuk penanganan dampak Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

“Dalam sidang kabinet pagi ini, Presiden memutuskan kita akan memperlebar defisit APBN jadi 5,2 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring usai rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/7/2020).

Sumber : Beritasatu.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only