Realisasi Pajak Impor Pasuruan Terdongkrak Lockdown Negara Lain

BANGIL– Sampai triwulan ketiga atau akhir September, realisasi penerimaan dari pajak impor atau bea masuk di Kantor Bea Cukai Pasuruan mencapai Rp 19,86 Miliar. Persentasenya mencapai 66,83 persen dari target Rp 29,7 Miliar.

Kepala kantor Bea Cukai Pasuruan Hannan Budiharto menjelaskan, realisasi bea masuk itu cukup bagus. Sebab, kondisi ekonomi global saat ini masih lesu.

Dikatakan Hannan, sejak ada pandemi Covid-19, dari pemerintah Pusat memang ada evaluasi terkait target yang ditetapkan. Ada evaluasi imbas pandemi akan berpengaruh pada kegiatan Ekspor impor. Target juga sempat diturunkan. Dari Rp 33,26 Miliar menjadi Rp 29,7 Miliar.

Rupanya, sampai akhir September lalu, realisasi bea masuk tergolong masih cukup bagus. Hal ini terjadi lantaran banyak negara lain yang melakukan lockdown. Sehingga, pasar ekspor dan impor bahan baku banyak yang dimasuki pasar dari Indonesia.

“Bea masuk di Pasuruan ini untuk perusahaan kawasan berikat. Tujuan dari perusahaan untuk diekspor. Dan banyak perusahan kawasan berikat yang diuntungkan,” terang Hannan.

Salah satunya saat Tiongkok yang melakukan lockdown. Pasar-pasar yang biasanya dikirim dari Tiongkok banyak yang dimasuki pasar Indonesia. Contohnya yang pengiriman ke Jepang dan AS. Dan hal ini juga mempengaruhi pendapatan bea masuk di Pasuruan.

Dengan kondisi ini, dengan sisa waktu 3 bulan ini. Kantor Bea Cukai Pasuruan optimistis target sebesar Rp 29,7 Miliar tetap bisa tercapai. Utamanya untuk perusahaan yang menggenjot produksi pada akhir tahun nanti akan berimbas pada penerimaan bea masuk.

Sumbber : Jawapos.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only